Jakarta, CNN Indonesia --
Hampir semua susu dalam kemasan yang dijual secara umum sudah mengalami sterilisasi, baik dengan metode UHT maupun pasteurisasi. Namun, tak semua orang aman meminum susu steril.
Beberapa orang yang mengidap penyakit tertentu dianjurkan untuk tidak meminum susu steril. Siapa saja?
Susu mentah yang belum disterilisasi biasanya berisiko mengandung bakteri berbahaya, seperti Campylobacter, E. coli, Salmonella, dan Listeria yang bisa menyebabkan infeksi serius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bagi sebagian orang dengan kondisi kesehatan tertentu, meskipun susu sudah steril, kandungan susu itu sendiri dapat menimbulkan masalah.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui siapa saja yang sebaiknya tidak minum susu steril agar terhindar dari komplikasi kesehatan.
Kelompok orang yang sebaiknya tidak minum susu steril
Mengutip laman Agriculture Institute, susu steril merupakan produk susu yang sudah menjalani proses pemanasan intensif, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama tanpa perlu pendinginan.
Proses ini memudahkan penyimpanan dan konsumsi susu, terutama bagi yang tidak memiliki akses kulkas. Namun, proses sterilisasi juga berdampak pada kandungan nutrisi susu.
Kandungan vitamin yang sensitif terhadap panas, seperti vitamin C dan tiamin (vitamin B1), bisa sangat berkurang akibat sterilisasi.
Meski demikian, mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan kalium tetap terjaga dengan baik setelah sterilisasi.
Meski susu steril aman dan praktis, tidak semua orang bisa dengan leluasa minum susu steril tanpa risiko.
Beberapa kondisi medis justru membuat konsumsi susu steril kurang dianjurkan atau bahkan berbahaya. Merangkum dari berbagai sumber, ini dia daftarnya.
1. Penderita alergi susu
Ilustrasi. Orang dengan alergi susu disarankan menghindari minum susu steril. (iStockphoto/Piyapong Thongcharoen)
Alergi susu bisa terjadi pada beberapa orang. Jenis alergi ini berbeda dengan intoleransi laktosa.
Menurut Medical News Today, pada alergi susu, sistem imun bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu dengan memproduksi antibodi, seperti immunoglobulin E (IgE).
Reaksi alergi ini bisa menyebabkan muntah, diare, ruam kulit, hingga darah dalam tinja. Dalam kasus yang parah, alergi susu dapat memicu anafilaksis, reaksi alergi berat yang bisa berakibat fatal dan membutuhkan penanganan medis segera.
2. Penderita intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup enzim laktase yang berfungsi memecah gula susu (laktosa). Akibatnya, konsumsi susu dapat menyebabkan kembung, gas, dan diare.
Tingkat intoleransi laktosa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang masih bisa mengonsumsi produk susu dengan kadar laktosa rendah, seperti yogurt dan keju, ada pula yang tidak bisa mentoleransi susu sama sekali.
Untuk penderita intoleransi laktosa, minum susu steril biasa bisa memicu gangguan pencernaan. Susu steril bebas laktosa yang mengandung enzim tambahan bisa menjadi alternatif lebih aman.
3. Penderita sensitivitas kasein
Kasein merupakan protein utama dalam susu. Beberapa orang memiliki sensitivitas terhadap kasein yang dapat memicu peradangan di saluran pencernaan dan seluruh tubuh.
Kalau kamu merasakan gejala seperti nyeri perut, diare, atau reaksi inflamasi lain muncul setelah mengonsumsi produk susu, konsultasikan segera dengan ahli gizi atau dokter.
Simak beberapa kelompok penyakit lainnya yang disarankan tidak minum susu steril di halaman berikutnya..