PdanG Bakal PHK 7.000 Tenaga Kerja dalam 2 Tahun

9 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Raksasa manufaktur global, Procter & Gamble Co (P&G), bakal memangkas 7.000 tenaga kerja dalam dua tahun ke depan.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari efisiensi menghadapi tekanan ekonomi dan ketidakpastian belanja konsumen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

P&G juga berencana melepas beberapa merek dan lini produk di pasar global.

"Ini bukan pendekatan baru, melainkan percepatan dari strategi yang sudah berjalan untuk bisa menang dalam lingkungan bisnis yang semakin menantang," ujar manajemen P&G dalam ajang Deutsche Bank Consumer Conference di Paris, Kamis (5/6), dilansir dari Reuters.

Pemangkasan tersebut setara dengan 6 persen dari tenaga kerja yang ada, dan mencapai 15 persen dari tenaga kerja non-manufaktur.

Menurut P&G, kondisi geopolitik global saat ini sulit diprediksi dan konsumen menghadapi ketidakpastian yang besar. Terutama akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang membebani arus perdagangan internasional.

Berdasarkan tarif yang berlaku saat ini, P&G memperkirakan dampak kerugian sekitar US$600 juta sebelum pajak pada kinerja fiskal tahun 2026.

Secara keseluruhan, menurut analisis Reuters, perang dagang telah merugikan perusahaan setidaknya US$34 miliar dalam bentuk kehilangan penjualan dan biaya yang lebih tinggi.

P&G pun telah menaikkan harga pada beberapa produk dan akan terus mengevaluasi strategi efisiensi biaya, termasuk melalui pemangkasan tenaga kerja dan efisiensi organisasi.

"Mereka akan menarik semua tuas yang dimiliki untuk mengurangi dampak tarif, terutama melalui efisiensi biaya dan penyesuaian harga," kata CFO P&G Andre Schulten.

P&G menargetkan restrukturisasi tersebut bisa menyederhanakan struktur organisasi, membuat peran karyawan menjadi luas dan mengecilkan ukuran tim.

"Ini seperti bersih-bersih besar-besaran, melepaskan unit yang pertumbuhannya rendah dan tak memiliki keunggulan kompetitif. Langkah ini bisa membebaskan kas untuk mendukung merek utama seperti Tide, Pampers, dan Old Spice," kata CIO Running Point Capital Michael Ashley Schulman.

Dalam beberapa tahun terakhir, P&G telah keluar dari pasar Argentina dan merestrukturisasi operasinya di Nigeria.

Mereka juga melepaskan merek Vidal Sassoon di Cina dan beberapa merek lokal lainnya di Amerika Latin dan Eropa.

Dikutip Reuters, P&G mengimpor bahan mentah, bahan pengemasan, dan beberapa produk jadi ke AS dari Cina.

Sekitar 90 persen dari apa yang dijualnya diproduksi di dalam negeri.

P&G memperkirakan akan mencatat beban restrukturisasi sebesar US$1 miliar hingga US$1,6 miliar sebelum pajak selama periode dua tahun dengan sekitar 25 persen dari total biaya bersifat non-tunai.

Saham P&G sempat turun sekitar 1 persen pada perdagangan Kamis. Dalam setahun terakhir, kinerja saham perusahaan relatif datar.

(ryn/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |