Pelantikan Raja Surakarta Baru di Tengah Konflik Perebutan Takhta

1 hour ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Konflik perebutan takhta mewarnai agenda besar pelantikan Raja Surakarta baru setelah Sri Susuhunan Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIII wafat pada 2 November lalu.

Dua anak Pakubuwono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram atau biasa disapa Gusti Purbaya dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi alias Mangkubumi saling klaim berebut takhta.

Gusti Purbaya merupakan anak bungsu atau putra tunggal PB XIII dari istri ketiganya, permaisuri GKR Pakubuwana (atau KRAy Pradapaningsih). Sedangkan Mangkubumi adalah anak sulung sekaligus putra tertua dari istri keduanya, KRAy Winari Sri Haryani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga hari setelah kematian ayahnya, tepatnya pada Rabu, 5 November 2025, Gusti Purbaya mendeklarasikan diri sebagai penerus takhta Keraton Surakarta dan menyebut dirinya sebagai SISKS Pakubuwana XIV.

Semasa hidup, pada tahun 2022, Pakubuwono XIII memang menobatkan Gusti Purbaya yang ketika itu masih berusia 21 sebagai putra mahkota.

Nama lahirnya tercatat sebagai Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko, kemudian saat pengangkatan gelar berubah menjadi KGPH Purbaya atau KGPAA Hamangkunegoro.

Namun, lewat rapat di Sasana Handrawina Keraton Surakarta tanggal 13 November 2025, KGPH Hangabehi alias Mangkubumi malah dinobatkan sebagai Pangeran Pati alias penerus takhta keraton.

Penobatan itu diputuskan setelah keluarga besar Keraton Surakarta menggelar rapat di Sasana Handrawina Keraton Surakarta. Rapat itu turut dihadiri oleh perwakilan trah raja-raja Keraton Surakarta, Sentana Dalem, dan paguyuban-paguyuban binaan Keraton.

Adik-adik dari Pakubuwana XIII menghadiri rapat dimaksud.

Di antaranya Raja ad interim Keraton Surakarta, KG Panembahan Agung Tedjowulan, GRAy Koes Moertiyah Wandansari alias Gusti Moeng, dan GPH Suryo Wicaksono atau biasa disapa Gusti Nenok.

"Pada saat itu ada pelantikan. Pelantikan putranya Pakubuwana XIII yaitu Gusti Mangkubumi sebagai Pangeran Pati atau calon raja," kata Nenok usai pertemuan.

Nenok menuturkan situasi di Sasana Handrawina sempat memanas usai penobatan Pangeran Pati. Pasalnya, Kakak Mangkubumi yaitu GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani disebut menyerbu Sasana Handrawina.

Timoer menuding Mangkubumi telah mengkhianati kesepakatan keluarga inti Pakubuwana XIII terkait sosok penerus takhta kerajaan sepeninggal ayahnya. Apalagi, rapat juga tidak dihadiri sebagian besar adik-adik Pakubuwana XIII.

"Saya cuma sedih saja, Gusti Mangkubumi (KGPH Hangabehi) bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya. Itu saja yang saya sesalkan," ungkap Timoer.

"Putra-putri Pakubuwana XIII tidak ada yang hadir kecuali Mangkubumi," lanjut dia.

Dia lantas membeberkan isi pertemuan keluarga yang disaksikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wali Kota Solo Respati Ardi, dan mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

"Kan kami sudah bicara bahkan di hadapan Gubernur, Bapak Respati dan Bapak Gibran. Kami kan sudah berbicara," tutur Timoer.

"Kami sudah bersepakat untuk putra mahkota di mana di situ adalah Pangeran Adipati Anom Hamangkunagoro. Di situ saya sudah menyebutkan itu dan kami sudah sepakat," tegasnya.

Sementara itu, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan mengaku dijebak untuk merestui penobatan Mangkubumi menjadi Pangeran Pati.

Dia mengakui rapat tersebut digelar atas inisiatifnya, namun sama sekali tidak mengetahui agenda penobatan Mangkubumi.

"Saya mboten nate (tidak pernah) diajak rembukan pengukuhan dan sebagainya," kata Tedjowulan.

(ryn/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |