Pengamat Nilai Merger Gojek-Grab Dapat Wujudkan Efisiensi Industri

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Hingga saat ini, penggabungan dua perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings tengah dalam pembahasan, dengan pemerintah yang disebut sedang menyusun aturan baru mengenai ojek daring yang membuka peluang kedua platform untuk berkonsolidasi.

Pengamat ekonomi senior, Telisa Falianty, menilai bahwa langkah konsolidasi bisa mewujudkan efisiensi dalam skala ekonomis. Ia mendorong agar regulator yang diwakili pemerintah melalui Danantara melakukan perhitungan lebih lanjut terkait analisis biaya-manfaat (cost-benefit).

Menurutnya, bisnis memiliki dua dimensi, yaitu dimensi komersial dan dimensi kesejahteraan.

"Jadi memang ada unsur bisnis itu tetap harus market basis, tapi on the other hand ada juga peran negara untuk melakukan stabilisasi, distribusi, hingga peran saat ada market failure," kata Telisa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengingatkan, pergeseran persaingan usaha dari duopoli menjadi monopoli bisa berdampak kurang baik bagi konsumen maupun mitra pengemudi ojek online. Karena itu, isu ini harus melibatkan otoritas terkait seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

"Ini terkait soal pilihan, yang biasanya, misalkan nih supir online juga biasa main dua gitu ya, itu dia kadang diversifikasi gitu. Namun dengan adanya merger ini semua jadi satu, jadi baik driver ataupun konsumen itu jadi tidak punya pilihan," ujar Telisa pada Jumat (14/11).

Sebelumnya, pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, manajemen GOTO mengatakan akan mengadakan rapat pemegang saham pada 17 Desember 2025, yang disebut "tidak terkait dengan aksi korporasi yang direncanakan".

Sementara, Financial Times menyampaikan pernyataan manajemen GOTO bahwa belum ada keputusan atau kesepakatan mengenai kesepakatan merger dengan Grab. Lebih lanjut, GOTO dalam keterangan resminya menegaskan perusahaan tetap fokus pada kepentingan seluruh pemangku kepentingan, terutama mitra pengemudi dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi bagian penting dalam ekosistem GoTo.

GOTO menyatakan, jajaran Dewan Komisaris, direksi dan manajemen akan selalu mendukung kebijakan pemerintah terkait peningkatan kesejahteraan mitra pengemudi dan UMKM serta kepentingan sosial lainnya, termasuk lewat strategi merger, akuisisi, atau aksi korporasi strategis lainnya.

"Perusahaan akan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku serta menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan yang baik," pernyataan manajemen GOTO kepada Financial Times.

Pemerintah menganggap bahwa konsolidasi digital dapat menciptakan industri yang lebih efisien dan kompetitif. Saat ini melalui Danantara, pemerintah disebut tengah mempertimbangkan opsi investasi menyusul potensi konsolidasi.

Ekonomi digital Indonesia kini menampung jutaan pengemudi, pedagang daring, dan pelaku UMKM yang bergantung pada platform seperti Gojek maupun Grab. Penyatuan dua raksasa teknologi tetap perlu mempertimbangkan kepentingan sosial dan ekonomi yang lebih besar.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |