Pengertian Dialog, Fungsi, Ciri, dan Perbedaannya dengan Monolog

6 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Dialog adalah istilah yang menggambarkan percakapan antara dua orang atau lebih. Aktivitas tersebut terjadi di dalam kehidupan sehari-hari atau dalam sebuah karya sastra.

Walau dialog sering terjadi di kehidupan nyata, kebanyakan orang menganggap dialog merupakan istilah yang menjadi bagian dari sebuah karya sastra tulis. Lalu, apa sebenarnya dialog itu? Apa saja fungsi dan ciri-cirinya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pengertian dialog

Menurut buku Misteri Dialog dan Tantangan Etis Religius Kontemporer, dialog adalah penggunaan bahasa secara langsung dalam percakapan lisan maupun tulisan.

Dalam konteks bahasa tulis, dialog menggunakan kalimat langsung yang dilengkapi dengan tanda petik, sebagai pembuka dan penutup percakapan.

Tidak jauh berbeda, mengutip buku Materi Dasar Menulis Naskah Fiksi yang ditulis oleh Anjar Lembayung, dialog merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, baik secara lisan maupun tulisan.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, dialog merupakan percakapan yang dilakukan dalam sandiwara, cerita, dan sebagainya.

Berdasarkan berbagai pengertiannya, dialog secara sederhana merupakan sebuah percakapan yang dilakukan secara lisan atau tulisan.

Dalam konteks tulisan, dialog identik dengan berbagai karya sastra.


Fungsi teks dialog

Dialog merupakan unsur penting dalam karya sastra, terutama dalam bentuk teks seperti cerpen, naskah drama, atau novel.

Dialog bukan sekadar percakapan antartokoh, tetapi memiliki peran fungsional yang mendalam dalam membentuk kekuatan cerita.

Menurut buku Materi Dasar Menulis Naskah Fiksi, dialog memiliki beberapa fungsi utama dalam sebuah cerita. Berikut penjelasan dari masing-masing fungsi tersebut.

1. Menghidupkan alur cerita

Dialog membuat alur cerita menjadi lebih hidup dan dinamis. Percakapan antartokoh mampu menghadirkan konflik, mempercepat jalannya peristiwa, sekaligus menambah ketegangan atau kejutan dalam cerita.

Tanpa dialog, sebuah cerpen atau novel bisa terasa datar dan kurang menarik.


2. Memperkuat karakter tokoh dalam cerita

Kemudian, dialog membantu menggambarkan kepribadian dan watak tokoh secara lebih alami. Cara seseorang berbicara, pilihan katanya, intonasi, dan reaksi terhadap lawan bicaranya bisa menjadi petunjuk siapa dia sebenarnya.

Dialog juga berfungsi sebagai cerminan latar budaya, sosial, bahkan geografis dari para tokohnya.

Gaya bahasa, logat, pilihan kata, dan bentuk sapaan dapat menggambarkan asal daerah, status sosial, atau latar belakang pendidikan tokoh.

Sebagai contoh, tokoh dari Jakarta mungkin menggunakan sapaan "gue-elu", sedangkan tokoh dari Jawa hingga Sunda, mungkin lebih akrab dengan sapaan "aku-kamu"


4. Menggambarkan hubungan antartokoh

Melalui dialog, penulis bisa menunjukkan bagaimana hubungan antar tokoh berkembang. Apakah mereka saling bersahabat, berseteru, saling mencintai, atau justru memiliki konflik tersembunyi.


5. Menambah realisme dalam cerita

Tak jarang, kehadiran dialog membuat cerita terasa lebih realistis dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pembaca akan merasa seolah-olah menyaksikan langsung kejadian yang terjadi, bukan sekadar membaca teks yang dibuat.

Hal tersebut penting supaya pembaca dapat mendalami cerita lebih nyata dan memahami toko lebih dalam.


Ciri-ciri teks dialog

Teks dialog sendiri mempunyai ciri khas. Ciri-ciri ini penting diketahui untuk membedakan dialog dengan jenis percakapan yang lain.

Mengutip buku Buku Ajar Kajian Bahasa Indonesia Jenjang Sekolah Dasar yang ditulis oleh Panca Dewi Purwati, inilah ciri-ciri dialog tersebut.

  1. Melibatkan dua tokoh atau lebih, baik secara langsung atau tidak langsung dalam suatu percakapan.
  2. Ada tanya jawab antartokoh yang terlibat di dalam dialog.
  3. Teks dialog bisa dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
  4. Membahas sebuah topik tertentu.
  5. Berbicara menggunakan bahasa yang sama dan mudah dimengerti.
  6. Saling mendengarkan.

Bila kamu menemukan teks dengan ciri-ciri di atas, teks itu bisa disebut dengan dialog.


Perbedaan dialog dengan monolog

Dialog sering dikaitkan dengan monolog. Ini merujuk pada istilah yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaan dialog dengan monolog, mari kita bedah berdasarkan pengertiannya.

Mengutip buku Bahasa dan Sastra di Sekolah Dasar yang ditulis oleh Laily Nurmalia, monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri.

Apa yang diucapkan seseorang yang sedang monolog tidak ditunjukan kepada orang lain. Isinya bisa ungkapan rasa senang, sikap terhadap sesuatu hal, atau hal lainnya.

Dalam konteks karya sastra, monolog mempunyai pengertian yang sama.

Maka, berdasarkan hal di atas, perbedaan dialog dan monolog terletak dari jumlah tokoh yang terlibat dalam sebuah percakapan.

Bila dilakukan dua orang atau lebih, itu disebutkan dialog, sedangkan percakapan yang dilakukan sendiri disebut dengan monolog.

Itulah pengertian, fungsi, ciri dari dialog, dan bedanya dengan monolog. Semoga bermanfaat!

(san/fef)

Read Entire Article
| | | |