Penipu Israel Simon Leviev "The Tinder Swindler" Ditangkap di Georgia

8 hours ago 1

CNN Indonesia

Selasa, 16 Sep 2025 16:33 WIB

Penipu asal Israel yang juga jadi sorotan dunia dalam dokumenter Netflix "The Tinder Swindler" Simon Leviev akhirnya ditangkap di Georgia pada Senin (15/9). Simon Leviev ditangkap. (dok. Netflix via IMDb)

Jakarta, CNN Indonesia --

Penipu asal Israel yang juga jadi sorotan dunia dalam dokumenter Netflix "The Tinder Swindler" Simon Leviev akhirnya ditangkap di Georgia pada Senin (15/9).

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Georgia Tato Kuchava mengonfirmasi penangkapan Leviev.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Dia] ditangkap di bandara Batumi atas permintaan interpol," kata Kuchava.

Pengacara Leviev mengatakan tak tahu alasan kliennya ditangkap.

"Saya berbicara dengan dia pagi ini [Selasa] setelah ditahan, tetapi kami belum tahu alasannya. Dia sudah bepergian dengan bebas ke seluruh dunia," ucap pengacara itu, demikian dikutip media lokal Georgia, OC.

Leviev yang memiliki nama asli Shimon Yehuda Hayut kian jadi sorotan dunia usai dokumenter The Tinder Swindler tayang di platform digital pada 2022.

Sebelum dokumenter tersebut tayang, dia sudah menjadi buronan interpol. Leviev telah melancarkan aksinya selama bertahun-tahun pada 2017 hingga 2019, untuk menipu korban via aplikasi kencan Tinder.

Di Tinder, Leviev berpura-pura menjadi orang kaya raya dan menipu perempuan agar mereka bersedia memberi uang. Uang itu tak pernah dikembalikan.

Dalam kasus tersebut, Leviev menggunakan gaya hidup mewah palsu, pengawal, dan jet pribadi, yang terlihat meyakinkan dan mahal. Salah satu trik yang digunakan adalah catfishing atau menjerat korban secara emosional dan finansial.

Korban Leviev berasal dari berbagai negara seperti Norwegia, Finlandia, hingga Swedia. Menurut laporan, dia menyebabkan kerugian hingga US$1 miliar dari berbagai orang dan bank melalui skema investasi bodong atau disebut skema ponzi.

Usai dokumenter itu tayang, Leviev pernah membantah tuduhan tersebut. Dia mengeklaim hanya ingin bertemu dengan beberapa perempuan.

Leviev sebelumnya juga pernah ditangkap di YUnani pada 2019 dan kemudian diekstradisi ke Israel. Dia sana, dia dijatuhi hukuman 15 bulan penjara karena penipuan, pemalsuan, dan pencurian.

Namun, tak lama setelah vonis itu pandemi Covid-19 meluas, sehingga Leviev hanya menjalani lima bulan penjara.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |