CNN Indonesia
Kamis, 18 Sep 2025 05:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pejabat tinggi Hamas Ghazi Hamad muncul dalam sebuah wawancara langsung yang disiarkan Al Jazeera pada Rabu (17/9). Kemunculannya jadi penampilan pertama pemimpin Hamas sejak serangan Israel di Doha pada 9 September.
Dalam wawancara tersebut, seperti diberitakan AFP, Hamad blak-blakan mengenai detik-detik serangan Israel di Doha waktu itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan itu terjadi kurang dari satu jam setelah kami mulai mempelajari proposa untuk gencatan senjata di Gaza," kata Hamad.
"Roket-roket itu jatuh secara berurutan, tanpa henti, sekitar 12 rudal dalam waktu kurang dari satu menit," tambahnya, mengatakan bahwa mereka "mengetahui dengan keyakinan penuh bahwa itu adalah serangan Israel".
Menurut sumber, Hamad adalah satu dari enam pemimpin Hamas yang berkumpul di gedung yang menjadi sasaran Israel saat serangan itu.
Ia bersama kepala negosiator Khalil al-Hayya, mantan kepala negosiator Khaled Meshaal, kepala Tepi Barat Zaher Jabarine, dan anggota biro politik Bassem Naim dan Taher al-Nounou.
Putra Hayya tewas dalam serangan Israel, dan Hamas sejak itu menyatakan bahwa kepala negosiator itu sendiri masih hidup, tetapi belum memberikan bukti.
"Tuhan telah menentukan kami untuk selamat dari agresi berbahaya ini terhadap kami dan Qatar," katanya.
Militer Israel melancarkan serangan ke Doha, Qatar, pada Selasa (9/9) untuk menargetkan para pejabat senior Hamas yang berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata AS terbaru untuk Gaza.
Laporan media lokal menyebut ada sekitar 12 serangan udara Negeri Zionis yang menghantam bangunan tempat tinggal di Doha. Beberapa ledakan terdengar di seluruh kota, dengan asap terlihat mengepul di atas distrik Katara.
Qatar mengutuk keras apa yang digambarkannya sebagai "serangan pengecut Israel". Qatar juga membenarkan bahwa serangan itu telah menghantam bangunan tempat tinggal yang menampung beberapa anggota biro politik Hamas.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan serangan itu, menyatakan bahwa mereka menargetkan kepemimpinan senior Hamas. Namun, tidak ada konfirmasi segera tentang siapa yang terkena atau kondisi mereka.
(afp/chri)