CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jun 2025 23:03 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Luar Negeri Oman Badr Albusaidi mengatakan putaran keenam perundingan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran resmi dibatalkan usai Israel membombardir Teheran.
Perundingan ini sedianya digelar pada Minggu (15/6) di Muscat, Oman. Namun, eskalasi antara Israel dan Iran dalam beberapa hari terakhir membuat perundingan ini batal digelar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perundingan AS-Iran yang dijadwalkan berlangsung di Muscat pada Minggu ini tidak akan dilangsungkan," ungkap Badr dalam sebuah unggahan di X, melansir CNN, Sabtu (14/6).
"Namun, diplomasi dan dialog tetap menjadi satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan," lanjut dia.
Perundingan ini seharusnya akan menjadi putaran keenam dalam proses yang dimediasi oleh Oman. Namun, proses ini terganggu oleh serangan Israel terhadap situs nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi sebelumnya mengatakan pembicaraan tersebut tidak dapat dibenarkan selama serangan Israel terus berlanjut.
Sebelumnya, pemerintah Iran mengatakan, perundingan nuklir antara negaranya dengan Amerika Serikat (AS) menjadi sia-sia usai serangan yang dilancarkan Israel.
"Pihak lain [AS] bertindak dengan cara yang membuat dialog [nuklir] menjadi tidak berarti. Anda tidak dapat berunding dan pada saat yang sama membiarkan rezim Zionis menargetkan wilayah Iran," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei dilaporkan kantor berita Tasnim, melansir Reuters
Baghaei mengatakan, Israel berhasil memengaruhi proses diplomatik antara Iran dan AS.
Baghaei juga menuduh AS mendukung serangan Israel. Serangan tersebut, lanjut Baghaei, tak akan terjadi tanpa adanya izin dari AS.
Iran sebelumnya juga pernah menuduh AS terlibat dalam serangan Israel. Namun, AS membantah tuduhan tersebut. AS mengatakan pada Dewan Keamanan PBB bahwa akan lebih 'bijaksana' jika tetap melanjutkan perundingan program nuklir dengan Iran.
Iran telah menegaskan bahwa program pengayaan uraniumnya dilakukan hanya untuk tujuan sipil. Iran menepis tuduhan Israel soal mengembangkan senjata nuklir secara diam-diam.
Israel sebelumnya melancarkan serangan ke Iran pada Jumat (13/6). Serangan tersebut menargetkan sejumlah fasilitas nuklir dan ilmuwan nuklir Iran.
Presiden AS Donald Trump mengaku telah mengetahui rencana serangan Israel tersebut.
(dmi/dmi)