CNN Indonesia
Minggu, 15 Jun 2025 10:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
PT Pindad membuka peluang kendaraan taktis (rantis) listrik terbarunya, MV3 EV Pandu, bisa dipasarkan ke masyarakat umum. Namun untuk saat ini, prioritas utama perusahaan masih tertuju memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
"Jadi untuk kendaraan elektrik berikutnya namanya Pandu. Jadi bukan Maung lagi, tetapi Pandu TEV, Tactical Electric Vehicle. Jadi ini kendaraan taktis 4x4 elektrik," ujar Raka Siwi, Corporate Communications Officer PT Pindad, dalam pameran Indo Defence di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (13/6).
"Kalau secara kebutuhan ya buat operasi senyap, angkut personel. Tapi kalau ditanya apakah ini bisa buat sipil, jawabannya bisa. Tapi kami sedang memenuhi kebutuhannya Kemhan terlebih dahulu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raka menyampaikan bahwa wacana membuka akses ke pasar sipil masih bergantung pada perkembangan produksi dan kebijakan lanjutan.
"Untuk produksian ke depannya, nanti pasti kami akan berikan info ke teman-teman. Dan kalau apakah bisa dibuka ke pasar sipil, ya nanti kita menunggu info," katanya.
Raka menekankan Pandu TEV diupayakan menggunakan komponen dalam negeri sebanyak mungkin. Namun harus diakui masih ada sejumlah bagian yang belum bisa diproduksi lokal.
"Komponennya itu kan banyak. Kami mengutamakan yang lokal. Bukan berarti 100 persen sudah langsung dalam negeri juga belum, karena memang ada beberapa komponen-komponen kunci yang, mau enggak mau, kami harus impor," ucapnya.
Pindad MV3 EV Pandu. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Nama "Pandu" sendiri mengandung makna filosofis sebagai pelopor atau perintis dalam pengembangan kendaraan listrik taktis karya anak bangsa. Nama ini terinspirasi dari tokoh dalam Wiracarita Mahabharata yang dimaknai sebagai sosok perintis atau pelopor.
"Secara filosofis artinya pionir, atau yang pertama. Jadi ini menjadi 'pandu' untuk kendaraan elektrik berikutnya," pungkasnya.
(job/fea)