PNM | CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2025 11:37 WIB
(Foto: arsip PNM)
Jakarta, CNN Indonesia --
Para relawan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menyusuri rumah-rumah dan titik pengungsian di berbagai titik krusial Aceh Tamiang, Peureulakk, Kota Langsa, Kabupaten Pidie hingga Bireuen, untuk menyalurkan bantuan kepada keluarga-keluarga prasejahtera yang sebelumnya menggantungkan hidup dari usaha kecil.
Saat itu, para relawan bertemu dengan sebagian besar nasabah PNM Mekaar yang terdampak bencana. Sebelumnya, mereka mengandalkan warung kecil atau usaha rumahan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Namun sebulan setelah banjir dan longsor melanda Pulau Sumatra, ternyata dampak bencana masih sangat terasa.
Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary mengatakan bahwa PNM memilih untuk terus hadir karena dampak bencana belum sepenuhnya pulih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebulan setelah kejadian, kami melihat sendiri bahwa banyak masyarakat dan nasabah kami masih berjuang. Kehadiran relawan diharapkan bisa membantu meringankan beban sekaligus memberi semangat agar mereka bisa kembali bangkit," kata Dodot.
Sambil menyalurkan bantuan kebutuhan sehari-hari, para relawan PNM juga berbincang dengan warga. Di lapangan, banyak nasabah mengaku masih kesulitan memulai kembali usaha karena keterbatasan modal dan perlengkapan.
Akibatnya, proses pemulihan berjalan lebih lambat, terutama bagi keluarga yang bergantung pada penghasilan harian.
Dampak bencana di Aceh Tamiang dan daerah lainnya menjadi pengingat, bahwa pemulihan tidak berhenti seusai banjir surut. Bagi masyarakat kecil, dampak itu bisa terasa panjang. Di tengah proses tersebut, kehadiran relawan dan perhatian yang berkelanjutan menjadi salah satu penopang agar korban tidak kehilangan harapan untuk melanjutkan hidup.
(rea/rir)
















































