Prancis Sambut Baik Kesediaan Putin Bicara dengan Macron Bahas Ukraina

2 hours ago 4

CNN Indonesia

Minggu, 21 Des 2025 19:10 WIB

Kantor Kepresidenan Prancis menyambut baik kesediaan Putin untuk berdialog dengan Macron mengenai perang Ukraina. Lokasi pertemuan akan ditentukan segera. Kantor kepresidenan Prancis menyambut baik kesediaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berbicara dengan Presiden Emmanuel Macron terkait perang Ukraina. (Foto: AFP/TOBIAS SCHWARZ)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kantor kepresidenan Prancis menyambut baik kesediaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berbicara dengan Presiden Emmanuel Macron terkait perang Ukraina.

Kantor Kepresidenan Prancis memberikan syarat agar perbincangan kedua kepala negara dapat berlangsung, salah satunya lokasi pertemuan yang akan ditentukan dalam beberapa hari ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyambut baik bahwa Kremlin telah secara terbuka menyetujui pendekatan ini. Kami akan memutuskan dalam beberapa hari ke depan mengenai cara terbaik untuk melanjutkan," kata Kantor Kepresidenan Prancis Elysee, dalam keterangan resminya, melansir AFP, Minggu (21/12).

Sebelumnya Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kesediaan Putin berbicara dengan Macron mengenai penghentian perang antara Rusia dan Ukraina.

"Putin telah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam dialog dengan Macron. Oleh karena itu, jika ada kemauan politik dari kedua pihak, hal ini tentu dapat dinilai secara positif," kata Peskov.

Pernyataan tersebut muncul setelah Macron mengatakan pekan ini bahwa ia percaya Eropa perlu kembali menjalin komunikasi dengan Putin untuk mencari cara mengakhiri perang.

"Saya percaya bahwa demi kepentingan kita sebagai orang Eropa dan Ukraina, penting untuk menemukan kerangka yang tepat untuk memulai kembali diskusi ini dalam beberapa minggu ke depan," kata Presiden Prancis tersebut.

Macron sebelumnya mengancam akan menjatuhkan sanksi ke Rusia jika upaya diplomasi mengakhiri perang di Ukraina gagal.
Macron meyakini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa mencapai kesepakatan dengan Putin soal menghentikan invasi Moskow di Ukraina.

"Namun, jika pada akhirnya proses ini ditolak, kami juga siap menyatakan bahwa kami perlu meningkatkan sanksi," kata Macron ke media setelah pembicaraan di Gedung Putih, Senin (18/8).

Tak hanya soal sanksi, Macron juga melontarkan peringatan keras kepada sekutu Eropa untuk tidak begitu saja mempercayai Putin. Ia menyebut Presiden Rusia itu sebagai "predator" dan "monster di gerbang kita".

"Putin jarang menepati komitmennya. Ia terus-menerus menjadi kekuatan destabilisasi. Ia berusaha menggambar ulang peta perbatasan demi memperluas kekuasaannya," ujar Macron.

Menurut Macron, kecil kemungkinan Rusia akan kembali ke kondisi damai dan demokratis dalam waktu singkat.

"Putin, bahkan demi kelangsungan hidupnya sendiri, perlu terus 'memakan'. Itu artinya ia adalah predator, monster di gerbang kita," kata Macron.

 Alasan Daerah di Rusia-Ukraina Dinamakan ‘Oblast’Alasan Daerah di Rusia-Ukraina Dinamakan ‘Oblast’ (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |