Profil Eli Cohen, 'James Bond' Israel yang Tewas Digantung di Suriah

7 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Nama Eli Cohen kembali menjadi sorotan usai Israel mengklaim berhasil mengambil 2.500 dokumen dan barang pribadi eks mata-mata legendaris tersebut dari Suriah.

Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) menyebut ribuan barang tersebut secara kolektif merupakan keseluruhan arsip intelijen Suriah tentang Eli Cohen. PMO mengeklaim operasi tersebut sebagai "pencapaian bersejarah", yang dilakukan dengan bantuan badan intelijen asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari dokumen tersebut yang diungkap antara lain surat tulisan tangan dari Cohen kepada keluarganya, bukti komunikasi antara mata-mata Israel dan pejabat senior Suriah, foto-foto yang diambil selama bertahun-tahun penyamarannya di Suriah, hingga paspor palsu.

Meski begitu, pihak Suriah membantah bahwa ribuan dokumen itu "dicuri" oleh operasi Mossad.

Menurut sumber dari Suriah, ribuan dokumen dan benda pribadi Eli Cohen itu memang ditawarkan ke Israel sebagai isyarat tak langsung pemerintahan baru di Damaskus membangun kepercayaan sekaligus meredakan ketegangan dengan Amerika Serikat.

Lantas, siapa Eli Cohen?

Dilansir New Arab, Eli Cohen merupakan mata-mata legendaris Israel yang membantu menggali informasi-informasi intelijen dari negara-negara Arab yang dahulu rival kuat Tel Aviv.

Pria kelahiran 1924 itu menyamar sebagai pria Suriah bernama Kamal Amin Thaabet.

Eli Cohen lahir di Alexandria dari orang tua Yahudi. Ia mahir berbahasa Arab, Prancis, dan Inggris. Saat itu, menguasai ketiga Bahasa itu merupakan skill yang sempurna bagi seorang mata-mata.

Setelah diusir Mesir setelah Krisis Terusan Suez, Eli Cohen pindah ke Israel pada 1957. Saat itu, Eli Cohen bekerja sebagai penerjemah pemerintah.

Namun, lantaran otak Eli Cohen yang encer dan sifatnya yang mudah bergaul menjadikan dirinya dengan mudah direkrut sebagai agen andalan Mossad.

Pada 1960, Eli Cohen mengganti identitas sebagai Kamal Amin Thaabet yang menyamar sebagai seorang pengusaha Suriah di Buenos Aires.

Selama menyamar di Buenos Aires, Eli Cohen berhasil berteman dengan sejumlah ekspatriat ternama Suriah. Koneksi itu membuka jalan bagi dirinya ke lingkaran pergaulan pejabat Suriah lainnya di Damaskus.

Pada 1962, Eli Cohen berhasil menyusup ke ibu kota Suriah dan menjalin hubungan erat dengan para elit militer dan politik di negara musuh Israel tersebut.

Ia begitu dipercaya hingga sempat dipertimbangkan untuk menduduki posisi tinggi di pemerintahan Suriah saat itu, termasuk sebagai wakil menteri pertahanan.

Kontribusi mata-mata terbesarnya terjadi selama periode ini. Antara 1961 hingga 1965, Eli Cohen memperoleh informasi intelijen penting bagi Israel, termasuk informasi rinci tentang pertahanan Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Saat itu, Israel dan Suriah tengah memperebutkan Dataran Tinggi Golan, wilayah yang kemudian direbut secara ilegal oleh Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967.

Bak sepintar-pintarnya tupai melompat, penyamaran Eli Cohen lama-lama terendus juga.

Mossad bahkan sempat memperingatkan Eli Cohen agar jangan terlalu sering berkomunikasi dengan badan intelijen itu.

Mengabaikan peringatan dari Mossad, Eli Cohen tetap sering mengirim pesan radio. Intelijen Suriah, dengan bantuan penasihat Uni Soviet, akhirnya berhasil melacak dan menangkapnya pada Januari 1965.

Persidangannya berlangsung cepat dan disorot luas oleh publik. Pada 18 Mei, Eli Cohen dieksekusi mati di Lapangan Marjeh, Suriah.

Jasadnya dibiarkan tergantung sebagai peringatan Suriah atas setiap orang yang berani bersekongkol untuk membantu Israel.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |