PT GAG Akhirnya Bersuara soal Tambang Nikel di Raja Ampat

22 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

PT GAG Nikel (GN) akhirnya buka suara terkait aktivitas pertambangan di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang belakangan menuai perhatian publik.

Perusahaan menyebut kegiatan tambang dilakukan dengan prinsip keberlanjutan dan sesuai prosedur teknis yang berlaku.

Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Direktur Gag Nikel Arya Arditya mengatakan lokasi tambang mereka berada di luar zona Geopark Raja Ampat. Ia menyebut empat pulau utama yang masuk dalam batas Geopark, yakni Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool, tidak mencakup Pulau Gag.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Pulau Gag berada cukup jauh dari keempat pulau tersebut, kegiatan pertambangan PT Gag Nikel dipastikan tidak berada di zona Geopark Raja Ampat," kata Arya dalam keterangan resmi, Selasa (10/6).

Perusahaan juga menyayangkan beredarnya informasi yang menyebut bahwa aktivitas tambang telah merusak Pulau Gag. Menurut Arya, Gag Nikel telah menerapkan sejumlah sistem pengelolaan limbah dan pemantauan kualitas air untuk meminimalkan dampak lingkungan.

"Kami sudah melakukan berbagai hal dalam melaksanakan operasional berkelanjutan agar tidak merusak Pulau Gag. Antara lain dalam hal pengelolaan limbah, PT Gag Nikel telah menerapkan prosedur sesuai standar pertambangan yang berlaku," ujarnya.

Ia menjelaskan sistem drainase, sump pit, dan kolam pengendapan digunakan untuk menampung air larian. Air tersebut kemudian diproses melalui lima kompartemen sebagai filter dan sedimentasi sebelum dilepas ke badan sungai, dengan pengukuran Total Suspended Solids (TSS) dilakukan setiap hari.

Beberapa program lingkungan juga dijalankan perusahaan, di antaranya reklamasi area tambang, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), dan konservasi terumbu karang. Menurut data perusahaan, hingga akhir 2024 reklamasi telah mencakup 131 hektare (ha), dengan lebih dari 350 ribu pohon ditanam.

Adapun kadar polutan air dan udara dari aktivitas tambang disebut masih di bawah ambang batas. Dalam laporan pemantauan 2024, nilai TSS tercatat antara 5-27 mg/L, pH air limbah berada di kisaran 7-8, dan kadar Chromium VI tercatat antara 0,03-0,07 mg/L.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan kegiatan tambang Gag Nikel tidak menunjukkan pencemaran serius berdasarkan hasil inspeksi lapangan pada akhir Mei lalu. Ia menyebut kegiatan operasional masih dalam batas kaidah tata lingkungan.

"Artinya, bahwa tingkat pencemaran (di Raja Ampat) yang nampak oleh mata itu hampir tidak terlalu serius," ujar Hanif di Jakarta, pekan lalu.

Luas total konsesi tambang perusahaan tercatat 6.030 ha, dengan bukaan tambang seluas 187,87 ha. Hanif menambahkan lokasi tersebut berada di kawasan hutan lindung dan termasuk dalam daftar 13 perusahaan yang memperoleh hak khusus melalui relaksasi UU Kehutanan.

[Gambas:Video CNN]

"PT GN ini secara status berada di kawasan hutan lindung. Nanti secara teknis tentu Bapak Menteri Kehutanan (Raja Juli Antoni) akan memberikan penjelasan kepada kita," ujarnya.

Terkait landasan hukum operasional, Hanif menyebut masih ada ruang untuk pendalaman lebih lanjut, terutama setelah terbitnya dua putusan pengadilan yang memperkuat pelarangan tambang di pulau kecil, yakni Putusan MA Nomor 57P/HUM/2022 dan Putusan MK Nomor 35/PUU-XXI/2023.

"Putusan MA itu menganggap bahwa pelaksanaan pelarangan kegiatan penambangan di pulau kecil ini dilakukan tanpa syarat. Jadi, tidak boleh dilakukan kegiatan penambangan di pulau-pulau kecil ... MK memperkuat putusan MA tersebut," kata Hanif.

Ia menyebut koordinasi lintas kementerian masih diperlukan untuk merumuskan langkah selanjutnya terhadap status operasional GN.

(del/agt)

Read Entire Article
| | | |