PU Kebut Bangun Huntara Usai 47 Ribu Rumah Rusak Imbas Bencana Sumatra

3 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Sumatra.

Hal itu menyusul kerusakan berat yang menimpa lebih dari 47 ribu rumah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Pembangunan huntara difokuskan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal sementara selama masa pemulihan pascabencana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan pembangunan huntara dilakukan sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan lokasi prioritas saat ini berada di Aceh Tamiang dan Bener Meriah.

"Khusus untuk Huntara, kami memang men-support penuh ke BNPB jadi kami mengerjakan Huntara itu sesuai dengan arahan BNPB. Jadi hari ini kami baru diarahkan di Aceh Tamiang dan di Bener Meriah," ujar Dody Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pasca Bencana DPR RI dengan K/L dan Kepala Daerah Terdampak di Banda Aceh, Selasa (30/12).

Ia menjelaskan kesiapan lahan menjadi faktor utama dalam percepatan pembangunan. Di Aceh Tamiang, proses pematangan lahan telah dilakukan dalam beberapa hari terakhir sehingga pembangunan unit huntara dapat segera dimulai.

"Insyaallah dalam waktu dekat, yang paling cepat mungkin akan akan ada di Tamiang karena lahan sudah siap dan kemudian sudah dua hari terakhir ini kami sudah melakukan pematangan lahan, mungkin hari ini satu contoh unit sudah bisa berdiri," ujarnya.

Dody juga menyampaikan pihaknya memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dalam penanganan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana. Dukungan tersebut dilakukan melalui koordinasi intensif dengan para bupati di wilayah terdampak agar penanganan dapat berjalan secepat mungkin.

"Memang dengan segala keterbatasan kami semua, kami akan lebih meningkatkan diri untuk lebih bisa memberikan support yang lebih lebih baik lagi kepada para bupati yang dari kabupaten-kabupaten yang terdampak," kata Dody.

Berdasarkan data Kementerian PU per Minggu (28/12), jumlah rumah rusak berat akibat bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi terdampak mencapai 47.149 unit.

Dari jumlah tersebut, 29.542 unit atau sekitar 62,7 persen ditangani melalui pembangunan huntara, sementara 17.057 unit lainnya dibantu melalui skema Dana Tunggu Hunian (DTH).

Di Provinsi Aceh, tercatat 38.169 unit rumah rusak berat. Pemerintah tengah membangun 28.236 unit huntara atau sekitar 74 persen, sedangkan 9.996 unit sisanya mendapatkan bantuan DTH.

Hingga Selasa (30/12), pembangunan huntara di Kabupaten Aceh Tamiang telah memasuki tahap konstruksi utama, dengan satu blok berisi 12 unit modular telah selesai pekerjaan rangka dan dilanjutkan pemasangan atap serta panel dinding.

Pemerintah menargetkan tujuh blok yang dapat menampung sekitar 336 orang berdiri seluruhnya pada Januari 2026.

Sementara itu, di Sumatra Utara, dari 6.322 unit rumah rusak berat, pembangunan huntara mencakup 876 unit atau sekitar 14 persen, sedangkan 4.833 unit lainnya dibantu melalui DTH. Di Sumatra Barat, dari total 2.658 unit rumah rusak berat, sebanyak 430 unit huntara direncanakan dibangun atau sekitar 16 persen, sementara 2.228 unit memperoleh bantuan DTH.

Huntara yang dibangun dilengkapi fasilitas pendukung seperti dapur umum, area cuci, musala, serta sarana sanitasi. Dari sisi konstruksi, pembangunan menggunakan sistem modular agar proses dapat dilakukan secara cepat, aman, dan layak huni selama masa pemulihan pascabencana.

(del/sfr)

Read Entire Article
| | | |