Purbaya Pede Rp200 T Bisa Dinikmati Sektor Riil Paling Telat 1 Bulan

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yakin duit negara Rp200 triliun yang diguyur ke perbankan bisa segera diserap sektor riil, paling lambat 1 bulan ke depan.

Purbaya mengatakan dampak injeksi uang ke sistem perekonomian biasanya memakan waktu 14 bulan, tapi itu berlaku di Amerika Serikat (AS). Sementara, di Indonesia, injeksi sudah bisa dirasakan manfaatnya paling lama dalam 4 bulan.

"Tapi waktu pengalaman 2021, begitu kita inject ke sistem, mungkin setengah hampir satu bulan sudah mulai kelihatan tuh pembalikan arah kredit," ungkapnya selepas Rapat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kantor DJP, Jakarta Selatan, Selasa (16/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, saya pikir enggak terlalu lama lagi kita akan lihat ekonomi yang lebih bergairah," tegas Purbaya optimistis.

Sang Bendahara Negara itu mengatakan bahwa kredit yang lemah memang pernah terjadi pada 2021 lalu. Kemudian, mulai terasa pertumbuhannya ketika pemerintah menambah uang ke sistem perekonomian.

Purbaya menegaskan dampak dari guyuran Rp200 triliun bakal terlihat dari dua sisi, yakni demand dan supply. Selain likuiditas yang bertambah, Purbaya mengatakan suku bunga pinjaman akan turun.

Turunnya suku bunga kredit bakal membuat masyarakat berani mengajukan pinjaman ke bank. Pada akhirnya, Purbaya mengklaim uang tersebut akan berputar di perekonomian Indonesia.

"Kalau bunga turun, masyarakat yang tadinya suka menyimpan uang di bank, mulai belanja. Itu menimbulkan demand. Dan perusahaan-perusahaan pun yang tadinya ragu untuk meminjam di bank, ketika suku bunga nanti turun atau uangnya ada lebih banyak di sana, mereka menjadi berani pinjam uang di bank. Artinya sisi demand dan supply akan tumbuh berbarengan," beber Purbaya.

"Pengalaman saya, kalau saya tambah likuiditas di sistem dengan level tertentu, tentunya gak berlebihan ya. Saya gak bilang M0 (uang beredar di masyarakat) tumbuh 100 persen, enggak, kayak krisis 1998 dulu. Kita pikir base money akan tumbuh di atas dua digit, itu cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," sambungnya.

Purbaya juga menjamin suntikan Rp200 triliun ke lima bank tidak bakal menimbulkan ancaman inflasi. Menurutnya, inflasi baru akan terjadi jika uang yang disuntik ke sistem perekonomian terlalu banyak.

Sementara, kondisi sekarang ini terjadi kelesuan ekonomi. Pada akhirnya, Purbaya yakin betul kucuran dana segar ke perbankan justru bakal diserap sistem.

"Belum akan menimbulkan inflasi, sampai mungkin beberapa tahun ke depan, sampai pertumbuhan ekonomi kita di atas 6,5 persen-6,7 persen. Yang saya sebut adalah demand pull inflation. Artinya, inflasi karena permintaan yang terlalu banyak," tandas anak buah Presiden Prabowo Subianto itu.

Berikut lima bank tempat pemerintah simpan Rp200 triliun:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp55 triliun
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp55 triliun
3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp55 triliun
4. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: Rp25 triliun
5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk: Rp10 triliun

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
| | | |