Surabaya, CNN Indonesia --
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menjatuhkan sanksi tegas kepada Youtuber Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan atau dikenal dengan nama panggung Resbob, menyusul kasus penghinaan terhadap suporter Persib Bandung dan suku Sunda yang viral di media sosial.
Sanksi tersebut berupa pencabutan status kemahasiswaan atau drop out (DO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rektor UWKS Rr Nugrahini Susantinah Wisnujati menyampaikan Resbob memang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di kampusnya. Namun, sambungnya, pria yang juga dikenal sebagai kakak dari konten kreator Muhammad Jannah alias Bigmo itu disebut tak mengikuti perkuliahan secara penuh.
"Memang betul dia adalah mahasiswa FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya semester 3. Namun mahasiswa yang bersangkutan tidak mengikuti proses pembelajaran secara penuh," kata Nugrahini melalui video pernyataannya, dikutip Senin (15/12).
Pihak kampus, kata dia, memahami kemarahan publik atas beredarnya video provokatif dari Resbob tersebut. Nugrahini pun menegaskan komitmen UWKS terhadap nilai kebhinekaan dan penolakan terhadap segala bentuk tindakan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
UWKS menilai konten yang disebarkan Resbob tidak menjunjung nilai edukasi dan keadaban, serta mengandung penghinaan terhadap suku tertentu.
Perbuatan tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran berat sesuai Peraturan Rektor tentang Kode Etik dan Tata Pergaulan Mahasiswa.
"Di mana konten tersebut tidak menjunjung tinggi nilai-nilai edukasi dan keadaban, tidak memilih penggunaan kata-kata yang baik dan permuatan penghinaan pada suku tertentu. Maka pada peraturan rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, [konten Resbob] termasuk pada pelanggaran berat," ucapnya.
Dalam pernyataan lanjutan, UWKS menyatakan sikap resminya setelah melakukan pemeriksaan internal secara menyeluruh dan objektif. Kampus mengecam keras segala bentuk diskriminasi dan ujaran kebencian, serta menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai Pancasila maupun budaya UWKS.
"Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mengecam keras segala bentuk ucapan, tindakan, maupun perilaku yang mengandung unsur diskriminasi, ujaran kebencian, dan pelecehan atas dasar suku, agama, ras dan antargolongan atau sara," kata Nugrahini.
UWKS juga menegaskan identitas institusinya yang berdiri di atas nilai luhur kewijayakusumaan yang menjunjung tinggi martabat manusia, keberagaman, toleransi, dan persatuan. Perbedaan, menurut kampus, adalah kekayaan yang harus dijaga bersama.
Kemudian, dia membeberkan hasil rapat rektorat dengan memerhatikan rekomendasi Komisi Pertimbangan Etik Mahasiswa, UWKS akhirnya memutuskan menjatuhkan sanksi terberat kepada Resbob yakni dikeluarkan dari kampus tersebut alias DO.
"Rektor Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan, NPM 24520017 berupa pencabutan status sebagai mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya atau DO berdasarkan keputusan Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya nomor 324 tahun 2025 sejak ditetapkan keputusan rektor tanggal 14 Desember 2025," tutur Nugrahini.
Sementera itu, keberadaan Resbob saat ini tengah dicari aparat setelah dia dilaporkan ke polisi oleh kelompok Viking Persib Bandung. Viking adalah salah satu kelompok besar pendukung Persib Bandung.
Selain Viking, elemen masyarakat Rumah Aliansi Sunda Ngahiji juga sudah melaporkan Resbob ke polisi.
Dari hasil pendalaman, polisi menemukan fakta bahwa pelaku telah meninggalkan Jakarta dan bergerak ke sejumlah daerah lain.
"Penyidik menelusuri pergerakan pelaku ke Jawa Timur. Kami mendatangi dua lokasi, yakni Surabaya dan Pasuruan. Di sana, tim sempat bertemu dengan pacarnya. Dari informasi yang kami peroleh, pelaku kembali berpindah ke arah barat, yakni wilayah Jawa Tengah," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan saat dihubungi, Senin (15/12).
Sementara itu, pekan lalu lewat unggahan di Instagram, Resbob buka suara usai dirinya menuai kecaman luas karena melontarkan ujaran bernada penghinaan terhadap pendukung Persib Bandung, Viking, serta masyarakat Sunda dalam siaran langsung (live) di media sosial.
Dalam unggahan rekaman video klarifikasi di akun Instagramnya, ia melayangkan permintaan maaf atas kata-katanya.
Dia beralasan dalam kondisi tidak sadar saat mengucapkan kata-kata diduga mengandung penghinaan. Resbob juga mengaku tak ingat bahwa dirinya mengucapkan hal tersebut saat live medsos sambil menyetir mobil.
Dalam video yang viral, Resbob terlihat berbincang dengan orang lain di bangku penumpang.
"Ketidaksadaran menjadikan kecelakaan saya dalam ucapan, sampai skrng saya ga inget sama sekali bahwa mulut saya mengucapkan itu. dengan inilah mari kita tinggalkan alkohol. Najis dan membuat mulut orang menjadi celaka," tulis dia dalam unggahan di akun Instagramnya tersebut, dilihat Jumat (12/12).
"Contohnya saya tapi inilah hikmah yang besar buat saya agar bisa menjadi pelajaran untuk keselamatan saya ke depan. Tetaplah sadar karna mulutmu adalah harimaumu maka jangan rusak dengan alkohol. Sekali lagi mohon maafkan saya," imbuhnya.
Dalam rekaman video itu, Adimas mengaku livestreaming itu dilakukannya saat berada di Surabaya, Jawa Timur.
(frd/kid)

















































