Rusia Peringatkan AS: Jangan Intervensi Militer di Perang Iran-Israel

8 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS) agar tidak mengambil tindakan militer terhadap Iran. Peringatan ini muncul di tengah spekulasi mengenai kemungkinan Washington akan terlibat dalam perang dan memihak Israel.

Peringatan dari Moskow disampaikan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping dalam percakapan telepon mengutuk serangan Israel terhadap Iran dan mendesak solusi diplomatik untuk konflik tersebut.

Pekan lalu, Israel melancarkan gelombang serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, yang kemudian dibalas oleh Teheran dengan serangan rudal dan drone.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (18/6) lalu mengumumkan sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dalam serangan Israel. "Saya mungkin akan melakukannya, saya mungkin juga tidak," ujar Trump.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan peringatan kepada AS apabila ikut campur dalam perang Israel-Iran.

"Kami secara khusus ingin memperingatkan Washington agar tidak melakukan intervensi militer dalam situasi ini," ujar Zakharova, seperti dilansir AFP, Kamis (19/6).

"Tindakan militer AS apa pun akan menjadi langkah yang sangat berbahaya dengan konsekuensi negatif yang benar-benar tidak terduga," tambahnya.

Kecaman Kuat dari Kremlin dan Beijing

Sebelumnya pada Kamis, setelah percakapan kedua pemimpin, Kremlin menyatakan bahwa Putin dan Xi "mengutuk keras tindakan Israel."

Pejabat Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan kepada wartawan bahwa Moskwo dan Beijing percaya penghentian permusuhan "harus dicapai secara eksklusif melalui cara-cara politik dan diplomatik."

Xi mengatakan kepada Putin bahwa gencatan senjata adalah "prioritas utama" dan mendesak Israel untuk menghentikan serangannya, demikian laporan media pemerintah China.

"Mendorong gencatan senjata dan penghentian permusuhan adalah prioritas utama. Kekuatan bersenjata bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan sengketa internasional," kata Xi, menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua.

"Pihak-pihak yang berkonflik, terutama Israel, harus menghentikan permusuhan sesegera mungkin untuk mencegah eskalasi siklus dan dengan tegas menghindari meluasnya perang," tambahnya.

Tawaran Mediasi Putin Ditolak Barat

Putin sendiri memposisikan dirinya sebagai mediator antara pihak-pihak yang bertikai. Rusia memiliki hubungan dekat dengan Iran, setelah meningkatkan hubungan militer di tengah serangannya ke Ukraina. Namun, Rusia juga berupaya menjalin hubungan baik dengan Israel.

Pekan lalu, Putin melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, menawarkan diri sebagai pembawa perdamaian.

Kremlin mengatakan bahwa Xi telah berbicara "mendukung mediasi semacam itu. "Karena ia percaya bahwa itu dapat berfungsi untuk mengurangi situasi saat ini," kata Ushakov.

Namun, para pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Donald Trump dan Emmanuel Macron dari Prancis, menolak gagasan Putin yang mencoba menengahi konflik di tengah ofensifnya ia sendiri di Ukraina.

"Dia sebenarnya menawarkan untuk membantu mediasi, saya berkata: 'tolonglah saya, mediasi urusanmu sendiri'," kata Trump kepada wartawan pada Rabu tentang upaya Putin. "Mari kita mediasi Rusia dulu, oke? Saya berkata, Vladimir, mari kita mediasi Rusia dulu, kamu bisa memikirkan ini (Perang Israel-Iran) nanti," imbuhnya.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |