Salah Kaprah GERD Dituduh Jadi Penyebab Kematian Mendadak

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Kabar tentang anak kost yang ditemukan meninggal mendadak di kamarnya belakangan ini cukup mengusik ketenangan publik. Tak sedikit yang langsung mengaitkan kejadian tersebut dengan penyakit asam lambung hingga GERD. Dokter pun berikan penjelasan.

Penyakit jantung kini tak lagi jadi satu-satunya penyakit yang dikaitkan dengan kematian mendadak. GERD pun turut dituding apalagi, gejalanya mirip dengan penyakit jantung. 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi di RS Pondok Indah Puri Indah, Imelda Maria Loho memastikan bahwa anggapan ini tidak sepenuhnya tepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gastroesophageal reflux disease atau GERD tidak mungkin menyebabkan kematian mendadak," tegas Imelda dalam Media Discussion bersama RS Pondok Indah Group di Bouclette Deli, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).

Banyak orang mengira bahwa keluhan asam lambung bisa menjadi penyebab seseorang meninggal secara tiba-tiba. Padahal kata Imelda, kekeliruan ini terjadi karena letak jantung dan kerongkongan yang sama-sama berada di sisi kiri tubuh.

Gejala GERD vs gejala serangan jantung

GERD sendiri merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, dan walaupun gejalanya bisa terasa tidak nyaman, kondisi ini tidak secara langsung mengancam jiwa dalam sekejap.

"Kalau meninggal mendadak itu biasanya karena serangan jantung. Tapi karena jantung dan kerongkongan lokasinya berdekatan, banyak yang keliru mengira gejala serangan jantung sebagai GERD," jelasnya.

Gejala serangan jantung memang bisa menyerupai keluhan GERD, mulai dari sensasi panas di dada hingga rasa berdebar.

Akan tetapi, serangan jantung biasanya disertai keluhan tambahan yang lebih khas seperti, nyeri yang menjalar ke leher dan lengan, keringat dingin, hingga sesak napas mendadak.

"Keluhannya bisa berbeda-beda setiap orang, tapi biasanya ada sensasi lain yang menyertai. Misalnya keringat dingin atau nyeri menjalar ke leher," imbuhnya.

Oleh karena itu, Imelda mengingatkan pentingnya memahami perbedaan antara GERD dan serangan jantung. Pasalnya, salah pengertian bisa membuat seseorang menunda penanganan medis yang justru krusial bagi keselamatan jiwa.

Penyakit jantung/ Foto: Freepik.com/freepikIlustrasi. Gejala GERD mirip dengan gejala serangan jantung sehingga GERD sering dituding jadi penyebab kematian mendadak. (Belinda Safitri)

Jika Anda merasakan nyeri dada disertai keringat dingin, rasa lelah berlebihan, atau nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain seperti leher atau lengan, jangan menganggapnya sebagai keluhan asam lambung biasa. Segeralah periksakan diri ke rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat.

"Apalagi bagi anak kost atau individu yang hidup sendiri, penting untuk lebih waspada terhadap kondisi kesehatan. Pola makan tidak teratur, stres akademik atau pekerjaan, dan kurang istirahat dapat memperburuk kondisi tubuh secara umum," kata dia.

GERD kata Imelda bukanlah penyebab langsung kematian mendadak. Namun, jika keluhan dada yang Anda rasakan terasa tidak biasa, muncul secara tiba-tiba, dan disertai gejala lain yang mencurigakan, sebaiknya segera cari bantuan medis.

"Jangan langsung menyimpulkan bahwa nyeri di dada itu GERD. Bisa jadi sesuatu yang lebih serius," kata dia.

(tis/els)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |