Salah Kaprah Orang Indonesia Minum Teh Setelah Makan, Memang Boleh?

7 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Teh sering dianggap sebagai minuman sehat yang cocok diminum kapan saja, termasuk setelah makan. Padahal sebenarnya teh sebaiknya tidak dijadikan minuman pendamping makan besar. Kenapa?

Di Indonesia, teh sering disajikan dalam berbagai momen seperti, saat memulai hari, menjamu tamu, bahkan setelah makan berat. Tradisi ini seolah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Tahukah Anda? Minum teh, terutama setelah makan, justru bisa memberikan dampak negatif bagi tubuh, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter sekaligus peneliti kesehatan Ray Wagiu Basrowi mengatakan teh mengandung senyawa tanin. Senyawa ini bisa menghambat penyerapan nutrisi penting, terutama zat besi. Hal ini pun menjadi perhatian khusus bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

"Teh itu adalah produk dan bagian dari behavior makan orang Indonesia. Tapi, yang bisa kita lakukan yakni modifikasi, dan kalau boleh, jangan kemudian teh itu menjadi sumber asupan gula berlebih," ujar Ray seperti dilaporkan detikHealth.

Masalahnya bukan hanya pada tanin. Teh, termasuk yang tampak ringan seperti teh hijau atau teh melati, mengandung kafein dalam kadar tertentu. Konsumsi kafein berlebihan bisa berdampak pada pola tidur, konsentrasi, dan bahkan kondisi emosi.

Selain itu, karena tanin menghambat penyerapan zat besi, anak yang terlalu sering diberi teh bisa berisiko mengalami anemia. Padahal zat besi sangat penting untuk mendukung perkembangan otak, sistem imun, dan energi harian anak.

"Kalau dalam jadwal waktu setelah makan, jangan berhubungan dengan minuman teh dulu deh. Minum air mineral aja dulu," tegasnya.

Sehat belum tentu tepat

Teh terutama teh hijau dikenal luas sebagai salah satu jenis teh paling menyehatkan. Kandungan antioksidannya dipercaya membantu menurunkan risiko kanker, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga Alzheimer.

Bahkan, teh hijau sering disebut-sebut mampu membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme.

Akan tetapi, manfaat ini bisa hilang atau bahkan berubah jadi masalah jika dikonsumsi dengan cara yang salah. Mengutip VN Express berikut beberapa kesalahan umum saat minum teh:

1. Diminum setelah makan

Dua wanita tengah menikmati cake dan teh bersama.Ilustrasi. Teh sebaiknya tidak dijadikan minuman pendamping makan berat. Berikan jeda setidaknya satu jam antara makan berat dan minum teh agar penyerapan nutrisi tidak terganggu. (Thinkstock)

Teh bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi. Tunggu setidaknya satu jam setelah makan sebelum minum teh.

2. Diminum saat perut kosong

Teh hijau yang kaya antioksidan bisa meningkatkan keasaman lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan.

3. Menambahkan madu ke dalam teh yang masih panas

Madu bisa dijadikan alternatif pemanis selain gula pasir. Namun suhu tinggi dapat merusak kandungan nutrisi dalam madu.

4. Menggunakan teh untuk minum obat

Dapat mengganggu penyerapan obat dan menyebabkan perut terasa asam.

5. Konsumsi berlebihan

Terlalu banyak kafein dan tanin bisa menyebabkan sakit kepala dan gangguan penyerapan zat besi. Oleh karenanya, minum teh sebaiknya tidak berlebihan.

6. Menggunakan dua kantong teh sekaligus

Beberapa orang memilih menyeduh dua kantong teh sekaligus agar teh lebih pekat dan nikmat. Namun sebenarnya langkah ini tidak meningkatkan manfaat, justru perut malah jadi tidak nyaman.

7. Mengonsumsi teh dalam kemasan botol

Banyak teh dalam kemasan mengandung gula berlebih dan perisa buatan. Cek label kemasan sebelum membeli.

8. Menyeduh terlalu lama

Bisa meningkatkan kadar kafein dan membuat rasa teh menjadi terlalu pahit. Setiap jenis teh memiliki aturan menyeduh meliputi suhu dan durasi yang tepat sehingga rasa dan manfaatnya optimal.

Tips sehat menikmati teh

ilustrasi anak minum tehIlustrasi. Hindari memberi anak teh sebab teh mengandung kafein yang bisa mengganggu tidur. Selain itu ada kandungan tanin yang mengganggu penyerapan zat besi. (iStock)

Agar manfaat teh tetap optimal dan tidak berbalik menjadi masalah, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Pilih waktu yang tepat: Idealnya, minum teh satu jam setelah makan.
  • Batasi asupan harian: Dua hingga tiga cangkir teh per hari cukup. Hindari konsumsi berlebihan.
  • Hindari memberi teh pada anak: Terutama setelah makan atau sebelum tidur.
  • Minum air putih sebagai pendamping makan: Ini pilihan terbaik untuk membantu penyerapan nutrisi.

Teh memang bukan musuh, tetapi juga bukan sahabat bila dikonsumsi tanpa pertimbangan. Anak-anak, terutama yang sedang tumbuh, sebaiknya tidak dibiasakan minum teh, apalagi setelah makan.

Sementara orang dewasa tetap bisa menikmati teh, asal tahu kapan dan bagaimana cara menikmatinya. Yang penting, jangan minum teh selama atau setelah makan ya!

(tis/els)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |