Sebelum Dicuri, Keamanan Museum Louvre Sempat Pakai Password 'LOUVRE'

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Komplotan pencuri berhasil menggondol perhiasan bersejarah senilai $100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun dari Museum Louvre yang terkenal di Paris, Prancis.

Insiden ini tidak hanya mengejutkan dunia seni tetapi juga mengungkap kelemahan digital yang sangat serius di salah satu institusi paling prestisius di dunia.

Laporan media Prancis menyebutkan museum tersebut diduga pernah menggunakan namanya sendiri, 'Louvre', sebagai password atau kata sandi untuk sistem pengawasan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Detail ini mungkin terdengar tidak masuk akal, namun hal ini menyoroti betapa seringnya orang masih mengandalkan kata sandi yang lemah, bahkan di tempat-tempat dengan keamanan tinggi yang seharusnya lebih berhati-hati.

Seperti dilansir Fox News, sebuah audit keamanan siber Prancis yang berusia satu dekade dilaporkan menunjukkan celah yang mengkhawatirkan dalam sistem Museum Louvre.

Louvre disebut pernah menjalankan perangkat lunak Windows Server 2003 yang sudah ketinggalan zaman dan memiliki akses atap yang tidak terjaga.

Ini memiliki kemiripan yang sangat menyeramkan dengan cara pencuri baru-baru ini menggunakan tangga listrik untuk mencapai balkon museum.

Kesalahan terbesar yang terungkap adalah penggunaan kata sandi 'Louvre' dan 'Thales'. Salah satu kata sandi tersebut bahkan dilaporkan terlihat di layar login. Ini diibaratkan seperti meninggalkan kunci di bawah keset museum paling terkenal di dunia.

CyberGuy telah menghubungi Louvre untuk meminta komentar, namun tidak menerima tanggapan sebelum batas waktu pelaporan.

Meskipun Louvre mungkin telah memperketat keamanannya sejak saat itu, para ahli memperingatkan bahwa kebiasaan kata sandi seperti ini masih meluas di kalangan bisnis maupun individu.

Pelajaran Penting untuk Keamanan Pribadi

Anda mungkin tidak memiliki perhiasan tak ternilai untuk dilindungi, tetapi data pribadi Anda, informasi keuangan, dan identitas digital Anda sama berharganya bagi para peretas.

Mengingat musim belanja liburan telah tiba, para penjahat siber meningkatkan serangan mereka. Mereka tahu jutaan orang sedang login, berbelanja online, dan sering kali menggunakan kembali kata sandi lama mereka.

Untuk melindungi diri Anda online, ikuti tips berikut untuk meningkatkan pertahanan digital Anda:

- Hindari menggunakan nama Anda atau apa pun yang mudah ditebak.
- Campurkan huruf kapital dan huruf kecil, angka, serta simbol.
- Ganti kata sandi jika perusahaan yang Anda gunakan melaporkan adanya pelanggaran data.
- Hindari menggunakan catatan tempel (sticky notes) atau file digital dengan kata sandi yang tidak terenkripsi.

Ingat, pengamanan tidak hanya berlaku untuk ponsel atau laptop. Router Wi-Fi, perangkat rumah pintar (smart home devices), dan bahkan kamera keamanan Anda semua memiliki kata sandi yang perlu diperhatikan.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |