Sinergi bank bjb-Pemprov Jabar Wujudkan 'Imah Merenah Hirup Tumaninah'

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kolaborasi strategis antara pemerintah dan lembaga keuangan kembali terwujud dalam peluncuran inisiatif "Imah Merenah Hirup Tumaninah" oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program yang bertujuan memberikan kemudahan akses rumah bagi masyarakat ini mendapat dukungan penuh dari bank bjb sebagai bentuk komitmen berkelanjutan dalam memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang inklusif.

Peluncuran program berlangsung di Sabuga ITB, Kota Bandung, Kamis (18/9), dengan kehadiran berbagai pejabat tinggi negara.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Erwan Setiawan, perwakilan Kemenko Perekonomian serta Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwakilan dari bank bjb turut hadir dalam acara tersebut, termasuk jajaran direksi dengan Direktur Utama Yusuf Saadudin, Direktur Korporasi dan UMKM Mulyana, Direktur Konsumer dan Ritel Nunung Suhartini, bersama CEO Regional dan pemimpin cabang se-Jawa Barat.

Yusuf Saadudin menyampaikan, dukungan terhadap program ini merupakan langkah konkret dalam mengakselerasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan yang berakar di Jawa Barat, perseroan memiliki kepedulian kuat untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam penyaluran pembiayaan, termasuk melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Inisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi warganya mendapat sambutan baik. Lembaga perbankan regional ini siap mendukung penuh program dengan menjadi mitra strategis dalam penyaluran kredit perumahan. Sinergi yang kuat diharapkan dapat membantu lebih banyak masyarakat di Jawa Barat memiliki rumah impian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/9).

Sebagai informasi, data terkini menunjukkan realisasi FLPP secara nasional hingga 22 Agustus 2025 telah mencapai 178.060 unit rumah, atau sekitar 50,87 persen dari target 350.000 unit tahun ini. Kontribusi bank bjb bersama bjb syariah mencapai 5.049 unit rumah dari total alokasi 10.000 unit, atau sekitar 50,49 persen dari porsi yang ditargetkan.

Rekam jejak panjang menunjukkan konsistensi dalam mendukung agenda nasional perumahan rakyat. Sejak 2016 hingga pertengahan 2025, telah tersalurkan 38.878 unit rumah FLPP.

Capaian ini menegaskan posisi sebagai salah satu penyalur aktif FLPP di Indonesia, tidak hanya mendukung target nasional tiga juta rumah, tetapi juga menunjukkan kontribusi riil terhadap pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat berpenghasilan rendah.

Khusus di Jawa Barat, realisasi FLPP tercatat sebagai yang tertinggi secara nasional. Dari alokasi 23.000 unit rumah, sudah terealisasi sebanyak 36.546 unit rumah.

Pencapaian ini menjadikan provinsi sebagai motor utama dalam program rumah subsidi, dengan peran penting lembaga perbankan regional dalam mendorong realisasi tersebut.

Program 'Imah Merenah Hirup Tumaninah' tidak hanya menyediakan skema pembiayaan rumah dengan bunga terjangkau, tetapi juga memperluas akses melalui Kredit Program Perumahan (KPP). Fasilitas ini ditujukan bagi pelaku usaha di bidang properti dan pembangunan, seperti developer, toko bangunan, dan pengusaha lainnya.

Kemudahan tersedia melalui program FLPP dengan berbagai keunggulan, seperti uang muka 1 persen, bunga tetap 5 persen selama 20 tahun, serta bebas PPN, PBG, dan BPHTB. Skema dirancang secara inklusif agar semakin banyak masyarakat dapat menjangkau rumah subsidi.

Partisipasi dalam program ini menjadi bukti nyata semangat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan asosiasi pengembang. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem perumahan yang berkelanjutan, baik dari sisi penyediaan rumah maupun dampak ekonomi.

Dampak berganda dari program perumahan dinilai signifikan. Selain memberikan kesempatan masyarakat memiliki rumah, sektor konstruksi bergerak, lapangan kerja baru terbuka, dan industri pendukung ikut berkembang. Efek domino ini penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.

Lebih dari sekadar penyedia pembiayaan, hunian dipandang sebagai fondasi penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hunian yang layak akan menciptakan rasa aman, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat daya saing keluarga di tengah dinamika ekonomi.

Program 'Imah Merenah Hirup Tumaninah' sejalan dengan agenda pembangunan Jawa Barat yang mengedepankan kesejahteraan sosial. Dengan dukungan lembaga perbankan regional, akses masyarakat Jawa Barat terhadap rumah layak kian nyata, menjadikan perumahan sebagai instrumen pemerataan sosial.

Sinergi akan terus diperkuat, baik dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pengembang, maupun lembaga lain. Ke depan, komitmen untuk memperluas kontribusi dalam mendukung pencapaian target pembangunan perumahan nasional tetap terjaga.

Dengan pengalaman panjang, kinerja nyata, dan dukungan pemerintah, lembaga perbankan regional siap menjadi motor penggerak pembangunan daerah sekaligus memastikan masyarakat Jawa Barat semakin mudah memiliki hunian yang layak, terjangkau, dan berkelanjutan.

(rir/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |