Sukoharjo, CNN Indonesia --
SMA Unggulan CT Arsa Foundation menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dua institut ternama di tanah air itu meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan CT Arsa Foundation di momen pelepasan Angkatan V SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, Sabtu (28/6).
Rektor ITS, Bambang Pramujati mengatakan pihaknya menginginkan lebih banyak lulusan SMA Unggulan CT Arsa yang meneruskan pendidikan di ITS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini ada tiga. Insya allah nanti akan semakin banyak kesempatan yang kita berikan kepada siswa-siswa CT Arsa," kata Bambang.
Ia menilai Sekolah Unggulan CT Arsa berhasil melahirkan lulusan dengan kualitas yang sangat baik. Alumni SMA CT Arsa berpeluang diterima di ITS tanpa melalui seleksi.
"Nantinya kita akan melihat potensi itu, misalnya golden ticket salah satu hal yang sangat mungkin untuk kita berikan kepada mereka karena mereka adalah lulusan-lulusan yang luar biasa. Itu salah satunya, kesempatan kuliah tanpa tes," kata dia.
Selain golden ticket, lanjut Bambang, alumni SMA Unggulan CT Arsa juga bisa mendapatkan beasiswa. Hanya saja beasiswa tersebut akan diberikan dengan melihat kapasitas dari ITS.
"(Beasiswa) Ini akan kita pikirkan. Tadi ada yang bertanya kepada saya pengin masuk ke asrama," kata dia.
"Saya sudah berkontak dengan teman-teman di sana apakah masih ada tempat di sana sehingga mereka bisa tinggal di asrama," kata dia.
Terpisah, Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara mengatakan pada tahun ini hanya dua lulusan SMA Unggulan CT Arsa yang diterima. Menurutnya, jumlah tersebut masih sangat kurang, mengingat kualitas lulusan sekolah binaan Chairul Tanjung dan istrinya, Anita Ratnasari Tanjung itu.
"ITB perlu lebih banyak, tidak cuma dua. Dan ditindaklanjuti dengan MoU ini," kata dia.
Kerja sama ITB dengan SMA Unggulan CT Arsa akan dituangkan dalam bentuk program kemitraan. Tata mengatakan pihaknya memiliki banyak program kemitraan yang bisa dikerjakan bersama SMA Unggulan CT Arsa.
"Misalnya pengembangan kualifikasi guru STEM (science, technology, engineering, and mathematics), juga program pra-universitas untuk mempersiapkan siswa-siswa supaya siap diterima di perguruan tinggi, dan banyak lagi," kata dia.
Tata mengatakan lulusan CT Arsa Foundation nantinya tetap harus mengikuti proses seleksi jika ingin kuliah di ITB. Namun dengan program-program kemitraan tersebut, peluang mereka untuk diterima di perguruan tinggi akan semakin besar.
"Kita sudah banyak kerja sama dengan SMA yang lain. Dan diterima di perguruan tinggi yang lain, ada di UI, UGM juga. Tapi tentu saja kita harapannya yang bagus-bagus masuk ITB," kata dia.
(syd/sur)