Jakarta, CNN Indonesia --
Taipan asal Amerika Serikat, Bill Ackman, menyatakan siap mendanai kandidat calon wali kota New York City (NYC) dari kalangan sentris untuk menjegal Zohran Mamdani, politisi muda progresif yang kini menjadi kandidat unggulan dari Partai Demokrat.
Konglomerat Yahudi AS ini, mendirikan perusahaan investasi Pershing Square Capital Management pada tahun 2004.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ackman dikenal karena penyelamatan operator real estat mal General Growth Properties.
Ia juga dikenal karena pendapatnya yang blak-blakan. Ackman termasuk punya pengaruh besar pula di media sosial dengan banyak pengikut di akun X.
Ia mengomentari berbagai isu dari antisemitisme hingga pemilihan presiden 2024 sebagai pendukung Presiden Trump sampai sekarang.
Zohran Mamdani, disebut telah mengalahkan nama-nama besar seperti mantan Gubernur New York Andrew Cuomo dan City Comptroller Brad Lander dalam proses pencalonan internal partai.
Mamdani dikenal vokal dengan platform ekonomi kiri. Ia berjanji kenaikan upah minimum, pajak lebih tinggi bagi korporasi dan orang kaya, pembentukan toko kebutuhan pokok milik pemerintah kota, hingga pembekuan sewa bagi penyewa dengan unit stabilisasi.
Hal inilah yang kemudian membuat Ackman, pendiri perusahaan investasi angkat suara.
Dalam unggahannya di platform X, Ackman menyebut dirinya "sangat khawatir dengan masa depan New York City" setelah kemenangan Mamdani.
"Siapa kandidat sentris terbaik yang bisa menantang Mamdani dalam debat dan kampanye? Mari kita crowdsourcing nama-nama, lalu bikin polling. Jika ada yang siap maju, saya akan tangani pendanaan kampanye," tulisnya.
Ackman bahkan menyebut kontestasi kali ini sebagai "kesempatan seumur hidup" bagi kandidat yang tepat.
Keunggulan Mamdani yang diwaspadai Ackman
Ia menilai keunggulan Mamdani bukan karena kekuatan gagasan soal kebijakan, tetapi karena retorika persatuan dan kemampuan meredam kontroversi masa lalu di media sosial.
"Sayangnya, lawan-lawannya sangat lemah. Kandidat terkuat gagal membangun kampanye agresif dan hanya mengandalkan popularitas nama dan hasil survei awal," tulisnya lagi.
Ackman mengaku sudah memiliki nama kandidat yang menurutnya bisa menang, namun enggan menyebutkan identitasnya secara langsung karena khawatir dukungannya.
Terutama karena ia dikenal sebagai pendukung Donald Trump, justru akan menjadi beban bagi elektabilitas sang calon di mata pemilih Partai Demokrat New York yang sebagian besar progresif.
"Ini bukan sekadar teori. Saya punya kandidat yang cocok, tapi jika saya menyebut namanya, itu bisa merusak peluangnya karena saya pendukung Trump," ujarnya.
Ackman juga menegaskan bahwa kebijakan sosialisme seperti yang disusun Mamdani bisa membawa bencana bagi New York City.
"Kemampuan kota ini untuk memberi layanan publik, baik bagi warga miskin maupun warga biasa, sangat bergantung pada apakah NYC bisa tetap ramah bisnis dan menjadi tempat nyaman bagi warga kaya untuk tinggal dan membayar pajak. Sekarang, mereka justru mulai berkemas pergi," ucapnya.
(blq/bac)