Jakarta, CNN Indonesia --
Setiap orang pasti pernah mendambakan tubuh yang lebih tinggi, terutama saat menginjak usia remaja. Namun, seiring bertambahnya usia, impian itu perlahan pupus pada beberapa orang.
Banyak orang dewasa yang bertanya-tanya: apakah masih mungkin menambah tinggi badan setelah melewati usia 30 tahun?
Sayangnya, jawabannya adalah tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dokter spesialis gizi klinis Johanes Chandrawinata, pertumbuhan tinggi badan secara alami memang tidak akan terjadi lagi setelah seseorang melewati usia tertentu.
"Setelah usia 30 tahun, tinggi badan tidak mungkin bertambah karena lempeng pertumbuhan tulang (epiphyseal plate) sudah menutup semua," jelasnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (10/7).
Lempeng pertumbuhan ini terletak di ujung tulang panjang dan menjadi pusat pertumbuhan selama masa anak-anak dan remaja. Saat seseorang masuk usia dewasa muda, lempeng ini akan menyatu dengan tulang dan menghentikan pertumbuhan panjang tulang. Proses ini merupakan bagian alami dari pematangan tubuh manusia.
Namun, meski tinggi badan tak bisa bertambah, bukan berarti seseorang tak bisa tetap tampil lebih prima dan bugar setelah masuk usia dewasa.
Menurut Johanes, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang dewasa agar tetap sehat dan postur tubuh tetap optimal.
Pasalnya, postur tubuh yang tegak bisa menciptakan kesan tubuh lebih tinggi dan proporsional. Banyak orang tanpa sadar membungkuk saat duduk atau berdiri, terutama akibat terlalu lama bekerja di depan komputer.
"Makanya, kesadaran akan postur sangat penting. Latihan peregangan dan olahraga seperti yoga atau pilates dapat membantu memperbaiki dan mempertahankan postur tubuh yang baik," kata dia.
Ilustrasi. Pertumbuhan tinggi badan berhenti di usia 30 tahun. (Istockphoto/Delmaine Donson)
Selain itu, menurut Johanes, orang dewasa juga dianjurkan berolahraga 150-300 menit per minggu dengan intensitas sedang, ditambah sedikitnya dua kali latihan beban per minggu.
Olahraga dengan intensitas sedang meliputi aktivitas seperti berjalan cepat, bersepeda santai, atau berenang. Sedangkan latihan beban tidak harus dilakukan di pusat kebugaran.
Latihan beban bisa berupa push-up, squat, plank, atau latihan menggunakan resistance band di rumah. Aktivitas ini membantu memperkuat otot, menjaga kepadatan tulang, dan mencegah penurunan postur akibat melemahnya otot punggung dan perut.
Selain itu, Johanes juga mengingatkan untuk tetap memperhatikan asupan gizi. Meski tidak secara langsung menambah tinggi badan, gizi yang baik tetap penting untuk kesehatan tulang dan otot.
"Pastikan asupan kalsium, vitamin D, protein, serta makanan tinggi antioksidan cukup dalam pola makan harian. Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, begadang, atau konsumsi gula berlebih yang dapat mempercepat proses degeneratif tubuh," kata dia.
(tis/asr)