Trump Absen dan Boikot KTT G20: Sebuah Kehinaan Besar Digelar di Afsel!

1 hour ago 1

CNN Indonesia

Senin, 10 Nov 2025 10:05 WIB

Presiden Donald Trump menegaskan tidak ada pejabat Amerika Serikat yang akan menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan termasuk dirinya pada 22-23 November mendatang Presiden Donald Trump menegaskan tidak ada pejabat Amerika Serikat yang akan menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan termasuk dirinya pada 22-23 November mendatang. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Donald Trump menegaskan tidak ada pejabat Amerika Serikat yang akan menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan termasuk dirinya pada 22-23 November mendatang.

Pada September lalu, Trump mengumumkan Wakil Presiden JD Vance akan mewakilinya menghadiri pertemuan itu. Namun, kini ia menyatakan dia tidak akan mengirim perwakilan AS sama sekali untuk menghadiri acara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merupakan sebuah kehinaan besar bahwa KTT G20 akan diselenggarakan di Afrika Selatan," kata Trump melalui jaringan sosial miliknya, Truth Social, Minggu (9/11).

Trump kembali menuding orang kulit putih Afrika Selatan atau Afrikaners "dibunuh dan disembelih secara sistematis" di negara tersebut.

"Tidak ada pejabat pemerintah AS yang akan hadir selama pelanggaran hak asasi manusia ini terus berlangsung," paparnya menambahkan.

Trump menuding bahwa kaum Afrikaner yang merupakan keturunan penjajah Eropa di Afrika Selatan "sedang dibunuh dan disembelih, serta tanah dan lahan pertanian mereka disita secara ilegal."

Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan menyesalkan pernyataan Trump tersebut dan menegaskan bahwa mereka menantikan penyelenggaraan KTT yang "sukses" pada 22-23 November mendatang.

"Penggambaran Afrikaner sebagai kelompok eksklusif berkulit putih tidak sesuai dengan sejarah. Selain itu, klaim bahwa komunitas ini menghadapi penganiayaan tidak didukung oleh fakta," demikian pernyataan resmi kementerian tersebut seperti dikutip AFP.

Pretoria mengusung tema "Solidaritas, Kesetaraan, Keberlanjutan" untuk masa kepemimpinannya di G20, meski menghadapi sejumlah penolakan, termasuk dari Washington.

"Fokus Afrika Selatan tetap pada kontribusinya yang positif bagi dunia," ujar kementerian itu.

"Berdasarkan pengalaman kami sendiri dari perpecahan rasial dan etnis menuju demokrasi, bangsa kami berada dalam posisi yang unik untuk memperjuangkan masa depan solidaritas sejati dalam forum G20."

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |