Trump Akan Sambut Presiden Suriah di Gedung Putih 10 November

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 05 Nov 2025 05:50 WIB

Trump akan bertemu Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Gedung Putih untuk membahas perdamaian dan kerja sama melawan terorisme. Ilustrasi. Trump akan terima Presiden Suriah di Gedung Putih. (REUTERS/Evelyn Hockstein)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menjamu Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Gedung Putih pada 10 November mendatang.

Pertemuan ini dikonfirmasi langsung oleh Gedung Putih pada Selasa (4/11) dan disebut sebagai bagian dari upaya diplomasi Trump dalam mendorong perdamaian global.

"Saya dapat memastikan bahwa pertemuan itu akan berlangsung di Gedung Putih pada Senin depan. Ini merupakan bagian dari upaya presiden untuk bertemu siapa pun di dunia demi mengejar perdamaian," ujar juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan ini akan menjadi yang pertama kalinya seorang kepala negara Suriah menginjakkan kaki di Gedung Putih. Leavitt juga menyinggung keputusan Trump sebelumnya yang mencabut sanksi ekonomi AS terhadap Suriah saat berkunjung ke kawasan Timur Tengah pada Mei lalu, langkah yang disebutnya bertujuan memberi "kesempatan nyata bagi Suriah untuk meraih perdamaian."

"Pemerintahan ini melihat adanya kemajuan yang baik di bawah kepemimpinan baru mereka," tambah Leavitt mengutip AFP.

Meski ini akan menjadi kunjungan resmi pertamanya ke Washington, Sharaa telah lebih dulu datang ke Amerika Serikat pada September lalu untuk menghadiri Sidang Umum PBB di New York. Dalam kesempatan itu, ia menjadi presiden Suriah pertama dalam beberapa dekade yang menyampaikan pidato di forum internasional tersebut.

Sharaa, yang kelompok pemberontaknya menggulingkan Bashar al-Assad akhir tahun lalu, pertama kali bertemu Trump pada Mei di Riyadh, saat kunjungan regional presiden AS tersebut.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani mengatakan Sharaa akan datang ke Washington pada awal November untuk membahas penghapusan sanksi yang tersisa, rekonstruksi pascaperang, dan kerja sama kontra-terorisme.

Utusan khusus AS untuk Suriah, Tom Barrack, juga menyebut kunjungan ini diharapkan menjadi momentum penandatanganan kesepakatan bergabungnya Suriah ke dalam aliansi internasional pimpinan AS melawan kelompok Negara Islam (IS).

Ahmed al-Sharaa, yang dulunya terafiliasi dengan Al-Qaeda melalui kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), baru saja dihapus dari daftar organisasi teroris oleh Washington pada Juli lalu.

Sejak mengambil alih kekuasaan, pemerintahan baru Suriah berupaya menjauh dari masa lalu ekstremisnya dan menampilkan citra lebih moderat, sebuah langkah yang dinilai penting untuk membangun kembali kepercayaan rakyatnya serta memperbaiki hubungan dengan dunia internasional.

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |