Trump Ngebet Bikin iPhone Sendiri, Ternyata Amerika Tak Mampu

4 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat (AS) diprediksi tak akan mampu memproduksi iPhone di negaranya sendiri.

Nada-nada pesimistis seperti ini mencuat di saat Presiden AS Donald Trump mendesak Apple mengembalikan produksi iPhone ke dalam negeri, bukan di China atau India. Bahkan, Trump sampai mengancam akan mengenakan tarif 25 persen untuk produk Apple.

Jauh-jauh hari sebelumnya, mendiang CEO Apple Steve Jobs telah mengungkapkan alasan AS tidak bisa memproduksi iPhone sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini diungkap Jobs dalam pertemuannya dengan Presiden AS ke-44 Barack Obama pada Oktober 2010 lalu.

Jobs menganggap sistem pendidikan Amerika kurang baik sehingga berpotensi menghambat Apple. Padahal, perusahaan tersebut butuh sedikitnya 30 ribu insinyur alias sarjana teknik untuk mendukung operasional pabrik.

"Anda tidak bakal menemukan orang sebanyak itu di Amerika untuk dipekerjakan," kata Jobs kepada Obama, menurut Walter Isaacson selaku penulis biografinya, dikutip dari CNN, Sabtu (24/5).

"Jika Anda bisa mendidik para insinyur, kita bisa memindahkan lebih banyak pabrik ke sini (Amerika)," sambungnya.

Tim Cook selaku CEO Apple usai Steve Jobs wafat juga pernah ditanyai soal pernyataan tersebut. Ia mengaku setuju dengan alasan Jobs, walau Cook masih berharap akan ada iPhone buatan AS.

Harga yang melonjak

Kepala Penelitian Teknologi Global Wedbush Securities Dan Ives juga menilai ide memulangkan pabrik iPhone ke AS adalah kisah fiksi. Ives memprediksi harga iPhone justru bakal bengkak lebih dari tiga kali lipat jika dipaksakan.

"Membangun (rantai pasok iPhone) di AS dengan pabrik di West Virginia dan New Jersey, harga iPhone akan menjadi US$3.500 (Rp56,8 juta)," bebernya.

Dan Ives mengatakan ekosistem produksi yang sangat kompleks itu sudah terbangun di Asia. Apple diperkirakan butuh US$30 miliar alias Rp487 triliun (asumsi kurs Rp16.239) serta waktu 3 tahun untuk memindahkan rantai pasokan iPhone ke AS.

Itu pun, menurut Dan Ives, hanya 10 persennya.

Ia memproyeksi seluruh proses produksi iPhone baru bisa dipindahkan ke Amerika dalam waktu 5 tahun sampai 10 tahun.

"Konsep Apple memproduksi iPhone di AS adalah dongeng yang tidak mungkin," tegasnya.

Presiden Trump mengaku sudah sejak lama memberi tahu CEO Apple Tim Cook agar ponsel pintar itu diproduksi dan dirakit di Negeri Paman Sam. Ia tak mau iPhone yang diperdagangkan di AS justru pabrikan China atau India.

"Kalau tidak, Apple harus membayar tarif setidaknya 25 persen kepada AS," ancam Trump.

Perang tarif yang dikobarkan Trump memang memaksa sejumlah perusahaan memutar otak, termasuk Apple. Meski mereka adalah perusahaan Amerika, iPhone selama ini dibuat di China.

Oleh karena itu, berembus rumor bahwa Cook bakal memindahkan produksi iPhone untuk pasar Amerika Serikat dari China ke India. Akan tetapi, Trump tampak tetap tidak senang.

"Saya memiliki sedikit masalah dengan Tim Cook kemarin. Saya berkata kepadanya, 'Tim, Anda adalah teman saya. Saya memperlakukan Anda dengan sangat baik. Anda datang dengan US$500 miliar, tetapi sekarang saya dengar Anda membangun (pabrik) di India. Saya tidak ingin Anda membangun di India'," kata Trump di Qatar, Kamis (15/5).

(skt/vws)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |