CNN Indonesia
Rabu, 18 Jun 2025 05:25 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) Tran Quoc Tuan menegaskan pihaknya masih teguh dalam memaksimalkan pembinaan, bukan naturalisasi besar-besaran seperti Timnas Indonesia atau Malaysia.
Vietnam kalah 0-4 dari Malaysia pada pertandingan Grup F babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Bukit Jalil Malaysia pada 10 Juni lalu.
Dalam pertandingan itu, Malaysia menggunakan sembilan pemain naturalisasi. Tran Quoc Tuan menilai Malaysia saat ini lebih kuat dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Tran Quoc Tuan menegaskan, Vietnam tidak akan mengikuti jejak Timnas Indonesia dan Malaysia yang melakukan naturalisasi besar-besaran demi meraih hasil yang instan.
"Kami telah banyak menganalisis, antara pro dan kontra dari naturalisasi pemain besar-besaran seperti yang dilakukan Indonesia dan Malaysia. Jika kita tidak mengambil langkah yang tepat, tim nasional mungkin menjadi lebih kuat pada satu titik tetapi sistem pembinaan mungkin menjadi lebih lemah," kata Tran Quoc Tuan dikutip dari The Thao.
Selain dampak negatif terhadap sepak bola dalam negeri, menurut Tran Quoc Tuan, masalah naturalisasi pemain juga terkait dengan identitas, kebanggaan, dan budaya.
"Setiap negara berbeda-beda. Kami banyak memikirkan masalah ini. Sepak bola Vietnam terus-menerus berada di jalur pengembangan yang kuat dari kekuatan internal, dengan perhitungan, jika kami memperkuat dan menambah pemain naturalisasi, itu harus tepat, tidak seperti negara lain," ucap Tran Quoc Tuan.
"Kami terus berinvestasi pada tim-tim muda. Di masa lalu dan masa depan, banyak tim muda akan pergi ke luar negeri untuk berlatih, seperti ke Jepang, Jerman. Setiap tahun, VFF berinvestasi dalam 30 perjalanan bagi tim-tim muda ke Jepang, selain itu, tim-tim akan bertanding di China dengan turnamen-turnamen yang sangat berkualitas," ujar Tran Quoc Tuan menambahkan.
(rhr/rhr/ptr)