Makassar, CNN Indonesia --
Viral video pengemudi ambulans yang membawa jenazah dan pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dari Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersesat saat menuju rumah duka.
Dalam video tersebut terdapat jenazah yang berada di belakang tempat duduk sopir ditemani dua pria yang belakangan diketahui merupakan pasien ODGJ RSKD Dadi.
Sang sopir baru mengetahui pria yang dibawa adalah pasien ODGJ ketika ia bertanya lokasi rumah duka almarhum setelah keliling di Kabupaten Gowa. Kedua pria tersebut hanya tertawa saat menanggapi pertanyaan sopir ambulans.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lagi bawa jenazah ini, pasien jiwa meninggal dunia diantar oleh teman-temannya dari RS Dadi Makassar. (Temannya) tadi bilang tahu jalanan, tapi aduh," kata sopir ambulans dalam videonya.
Merespons video viral itu, RSKD Dadi angkat bicara. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (11/6) kemarin. Namun, jenazah tidak memiliki keluarga sehingga dimakamkan ke Kabupaten Gowa.
"Jadi kemarin kejadiannya. Pasien yang meninggal adalah ODGJ yang telantar dan tidak memiliki keluarga. Jadi kami inisiatif memakamkan secara layak," kata Kabid Humas RSKD Dadi, Abdul Malik saat dikonfirmasi, Kamis (12/6).
Malik menerangkan bahwa video tersebut direkam oleh sopir saat dalam perjalanan ke pekuburan di Kabupaten Gowa.
Malik mengaku ikut dalam mobil itu, namun sempat keluar untuk membeli perlengkapan pemakaman untuk jenazah. Namun, sopir sudah minta maaf atas kejadian itu. Dia juga membantah ambulans sempat nyasar.
"Saya tidak sangka sopir bikin konten seperti itu. Sopirnya datang, katanya hanya bercanda dan minta maaf. Jadi tidak ada yang telantar," jelasnya.
Malik menuturkan bahwa dua pasien yang berada di dalam mobil ambulans bersama jenazah tersebut merupakan pasien ODGJ. Namun, statusnya sudah dianggap pulih, sehingga diikutkan mengantarkan jenazah rekannya.
"Mereka itu temannya, karena dia minta ikut. Karena kan juga ada ikut perawat. Jadi (diizinkan) ikut. Tapi, statusnya sudah pulih," ungkapnya.
Malik menerangkan bahwa pasien ODGJ yang meninggal dunia tersebut sudah lama mengidap penyakit. Kemudian dimakamkan oleh pihak rumah sakit, karena sudah tidak memiliki keluarga.
"Jadi tidak ada yang ditelantarkan. ODGJ meninggal karena sakit dan tidak ada keluarganya. Saya selaku pejabat di sana (RSKD Dadi) mengambil alih, saya berinisiatif untuk dimakamkan secara layak," pungkasnya.
(mir/dal)