CNN Indonesia
Rabu, 16 Apr 2025 19:12 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Wacana Piala Dunia 2030 akan diikuti 64 negara semakin ditolak oleh para konfederasi sepak bola dunia.
Setelah UEFA (Eropa) dan AFC (Asia) yang menyuarakan penolakan, giliran konfederasi sepak bola Amerika Utara, tengah, dan Karibia (CONCACAF) yang mementahkan ide tersebut.
Presiden CONCACAF Victor Montagliani menyebut wacana Piala Dunia 2030 diikuti 64 negara kurang tepat. Menurutnya, ide ini belum tentu berdampak positif bagi ekosistem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak percaya memperluas Piala Dunia putra menjadi 64 tim adalah langkah yang tepat untuk turnamen itu sendiri," kata Montagliani kepada ESPN dilansir dari Reuters.
"Dan ekosistem sepak bola yang lebih luas, dari tim nasional hingga kompetisi klub, liga, dan pemain," ucap pria yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden FIFA tersebut.
Usul agar Piala Dunia 2030 diikuti 64 tim muncul dari konfederasi sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL). Adalah Alejandro Dominguez yang mengusulkan jumlah 64 tersebut.
Dalam pandangan Montagliani, belum juga Piala Dunia 2026 yang diikuti 48 dimulai, sudah ada usul baru. Baginya, Piala Dunia 2026 dengan 48 tim harus dievaluasi terlebih dahulu.
Jumlah peserta pesta sepak bola terakbar sejagad ini mulai edisi 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko bertambah 16 negara, dari sebelumnya 32 menjadi 48 tim pada 2022.
"Kami bahkan belum memulai Piala Dunia 48 tim yang baru. Jadi secara pribadi, saya rasa perluasan menjadi 64 tim tidak seharusnya menjadi pertimbangan," kata Montagliani.
Piala Dunia akan memasuki usia satu abad pada 2030 mendatang. Ajang ini pertama kali berlangsung pada 1930 di Uruguay. Karena itu usul penambahan peserta diwacanakan.
Adapun Piala Dunia 2030 akan berlangsung di tiga negara, yakni Portugal, Spanyol, dan Maroko. Sedangkan laga pembuka bakal berlangsung di Uruguay.
(abs/har)