Jakarta, CNN Indonesia --
Narasi tarif parkir di ibu kota bakal naik yang muncul beberapa hari belakangan dibantah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Menurut Pramono belum ada rencana kenaikan tersebut.
"Jadi, sampai hari ini, belum ada rencana kenaikan tarif parkir. Sehingga apa yang disampaikan, saya nggak tahu siapa yang menyampaikan itu, itu tidak benar," kata Pramono di Jakarta, Rabu (10/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Narasi kenaikan tarif parkir semakin mencuat usai Dinas Perhubungan Jakarta mengunggah konten berisi perbandingan tarif parkir Jakarta dengan kota besar lain di Indonesia dan negara lain.
Tarif parkir mobil Jakarta dicantumkan sebesar Rp5.000 per jam pertama, motor Rp2.000, bus Rp8.000 dan truk Rp8.000.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di kota lain seperti Depok, mobil Rp5.500, Motor Rp3.500, Bus Rp10.000 dan Truk Rp10.000. Sedangkan di Surabaya, Mobil Rp8.000, Motor Rp3.000, Bus Rp20.000 dan Truk Rp20.000.
Dibanding kota di luar negeri, tarif parkir 8 jam on-street di New York besarnya 17,26 persen dari pendapatan rata-rata penduduk. Sedangkan di Paris 51,3 persen dan Delhi 27,36 persen, Kuala Lumpur 17,41 persen, Singapura 10,71 persen dan Jakarta 1,91 persen.
Dalam unggahan itu juga disebutkan manfaat tarif parkir baru di Jakarta, di antaranya buat digitalisasi perparkiran, meningkatkan sarana dan prasarana perpakiran serta mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum.
Rencana menaikkan tarif parkir sebenarnya pernah diungkap Pramono pada Juni. Dia bilang hal ini diperlukan guna membenahi sistem transportasi di ibu kota.
"Mohon maaf bagi orang-orang yang mampu, nanti pelan-pelan parkirnya saya mau naikkan," kata Pramono di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (10/6).
Bukan cuma tarif parkir baru, Pramono saat itu juga mengatakan ingin menerapkan sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP).
Dia bilang dana dari kenaikan tarif parkir dan ERP akan dialihkan untuk subsidi layanan transportasi umum, termasuk TransJakarta, MRT, dan LRT, agar dapat digunakan secara gratis oleh 15 golongan masyarakat prioritas.
"Bagi warga yang termasuk dalam 15 golongan, naik MRT, LRT, TransJakarta itu gratis. Bahkan saat TransJabodetabek terbentuk, masyarakat dari Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Cianjur juga akan digratiskan," ucap Pramono.
Parkir cashless
Selain membantah kenaikan tarif parkir, Pramono dalam pernyataan terbarunya mengatakan justru saat ini pihaknya sedang mengkaji penerapan pembayaran parkir nontunai atau cashless.
"Bahwa kita sedang mengkaji cashless untuk parkir, iya. Untuk mengatur perparkiran, iya. Tapi belum pernah ada keputusan apa pun, dan kalau ada keputusan harus mendapatkan persetujuan gubernur," ujarnya.
(fea/fea)