Yusril dan DPR Minta Polri Segera Temukan 3 Orang yang Hilang saat Demo

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian terkait pencarian tiga orang hilang dalam demonstrasi akhir Agustus lalu.

Hal itu disampaikan Yusril usai pertemuan dengan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kodifikasi RUU Pemilu di Kantor Kumham Imipas, Jakarta, Selasa (16/9).

Data tiga orang yang diduga masih hilang telah dirilis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Mereka mengaku masih belum mengetahui keberadaan tiga orang tersebut sejak terakhir diketahui saat demo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pagi ini melakukan koordinasi dengan Polda dan juga koordinasi dengan Mabes Polri mengenai keberadaan dari tiga orang itu. Nama-namanya kan sudah dimiliki oleh kepolisian dan juga sudah disebut-sebut oleh KontraS," ujar Yusril di Kantornya.

Dia mengatakan pihak kepolisian belum menerima aduan dari keluarga korban. Polisi hanya mengetahui dari laporan KontraS dan informasi di media sosial.

"Belum ada keluarga yang melapor kepada pos pelaporan yang dibentuk oleh kepolisian, tapi berdasarkan juga pemberitaan media, polisi sebenarnya sudah berwajiban untuk mencari keberadaan yang bersangkutan," ucap Yusril.

Dalam kesempatan itu, Yusril mengimbau kepada keluarga korban atau masyarakat untuk tetap memasukkan laporan ke pos pengaduan orang hilang bentukan kepolisian.

Dia juga mengimbau kepada keluarga korban atau masyarakat apabila orang hilang sudah ditemui agar membuat laporan supaya publik mengetahui.

"Lebih baik kita imbau kepada mereka yang hilang, yang tiga orang itu segera untuk melaporkan diri kalau memang sekiranya mereka dalam keadaan sehat walafiat dan bebas," tutur Yusril.

"Tapi, kalau misalnya mereka betul-betul hilang tanpa jejak, keluarga juga melaporkan, polisi juga akan mencari keberadaan mereka dan kami sudah melakukan koordinasi hari ini untuk mem-follow up mereka yang sampai hari ini disangka hilang itu mudah-mudahan bisa ditemukan segera," pungkasnya.

Kapolri diminta ungkap keberadaan tiga orang yang hilang

Wakil Ketua Komisi XIII DPR Bidang HAM, Andreas Hugo Pareira pun meminta aparat kepolisian mengungkap keberadaan tiga orang yang hingga saat ini masih dinyatakan hilang dalam gelombang demo 25-31 Agustus lalu.

"Dalam hal ini adalah kepolisian untuk menemukan dan menjelaskan bagaimana dengan peristiwa yang terjadi dan kemudian kenapa ada yang hilang gitu," kata Andreas di kompleks parlemen, Selasa (16/9).

Andreas mewanti-wanti agar kasus orang orang hilang tak kembali terulang dalam sejarah demokrasi di Indonesia. Dan dia mengingatkan bahwa hal itu sepenuhnya menjadi tugas negara.

"Sehingga jangan sampai kita mengulang lagi seperti yang sebelum-sebelumnya, kemudian ada orang yang hilang-hilang sampai sekarang tidak pernah ditemukan," kata politikus PDIP itu.

"Jadi ini adalah bagian tugas negara yang harus dilakukan oleh kepolisian," imbuhnya.

Anggota Komisi III DPR, Benny Kabur Harman meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap keberadaan tiga pedemo yang masih dinyatakan hilang. Benny termasuk meminta agar semua pedemo yang saat ini masih ditahan juga dibebaskan.

"Menemukan sampai dapat orang-orang yang hingga sekarang ditengarai masih hilang," katanya.

Sebelumnya, KontraS menerima total 44 laporan orang hilang berkaitan dengan rangkaian demonstrasi pada akhir Agustus lalu. Dari jumlah itu, sebanyak 33 orang diklasifikasikan menjadi korban penghilangan paksa oleh negara.

Penghilangan paksa tersebut mengacu pada definisi yang diatur setidaknya di dua konvensi internasional yakni Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa atau International Convention for the Protection of All Persons from Enforced Disappearance (ICPPED) dan Statuta Roma yang hingga kini belum diratifikasi pemerintah Indonesia.

Hingga hari ini, masih ada tiga orang yang belum diketahui keberadaannya. Mereka atas nama Bima Permana Putra (lokasi terakhir di Glodok, Jakarta Barat) serta M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo dengan lokasi terakhir di markas Brimob, Jakarta Pusat.

Polda Metro Jaya mengaku terus mencari keberadaan tiga orang yang dilaporkan hilang dalam gelombang aksi unjuk rasa 25-31 Agustus di Jakarta. Pencarian dilakukan dengan membentukan tim gabungan.

"Kami juga sudah membuat tim gabungan untuk melakukan pencarian, ini masih sementara masih proses, mohon waktu semoga bisa mendapatkan hasil positif," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Senin (15/9).

(gil/thr/ryn/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |