10 Cerita Dongeng Singkat untuk Si Kecil dan Pesan Moralnya

8 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu cara untuk mengasah imajinasi anak adalah dengan membacakan mereka cerita dongeng anak. Biasanya, orang tua membacakan anaknya kisah dongeng di malam hari agar mereka bisa tertidur.

Namun, membacakan dongeng juga ternyata bisa membuat anak memahami bahasa, belajar empati, dan membuat mereka lebih dekat dengan orang tua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk membacakan anak-anakmu dongeng berikut.


Kumpulan cerita dongeng anak

Melansir dari banyak sumber, berikut kumpulan cerita dongeng anak yang bisa kamu bacakan untuk si kecil, lengkap dengan pesan moralnya.

1. Si Kancil dan Buaya

Pada suatu hari yang panas, Si Kancil ingin menyeberangi sungai untuk mencari buah-buahan di seberang hutan. Tapi sungai itu penuh buaya. Ia berpikir keras lalu mendapat ide cerdik.

Ia berkata pada para buaya, "Hai buaya! Raja Hutan mengadakan pesta dan ingin mengundang kalian. Tapi aku harus menghitung jumlah kalian dulu."

Buaya-buaya pun senang dan berjajar dari tepi sungai ke seberang. Si Kancil melompat dari punggung satu buaya ke buaya lainnya sambil berpura-pura menghitung.

"Terima kasih, buaya! Sekarang aku bisa menyeberang tanpa basah!" katanya sambil berlari ke hutan.

Para buaya baru sadar mereka telah dibohongi, tapi Kancil sudah menghilang.

Pesan moral: Kecerdikan bisa membantu keluar dari masalah, tapi jangan gunakan untuk menipu terus-menerus.


2. Ayam Jago yang Sombong

Setiap pagi, Ayam Jago berkokok dengan lantang dari atas pagar. Ia sangat bangga karena semua hewan bangun setelah mendengar suaranya. "Kalau aku tidak berkokok, matahari tak akan terbit!" katanya sombong.

Suatu hari, ia tertidur dan tidak sempat berkokok. Tapi matahari tetap muncul, dan desa tetap bangun seperti biasa. Ayam Jago merasa malu. Ia menyadari bahwa bukan ia yang membuat hari dimulai.

Sejak itu, Ayam Jago tetap berkokok setiap pagi, tapi tidak lagi menyombongkan diri. Ia mengerti bahwa setiap makhluk punya tugas, namun tidak lebih penting dari yang lain.

Pesan moral: Jangan sombong atas peranmu, setiap orang punya bagian penting, tanpa perlu membanggakan diri berlebihan.

3. Tikus dan Singa

Di hutan, seekor tikus kecil tanpa sengaja menginjak tubuh singa yang sedang tidur. Singa terbangun dan menangkap tikus itu. "Berani sekali kau menggangguku!" geramnya. Tikus gemetar, "Maafkan aku, Tuan Singa. Suatu hari aku mungkin bisa membantumu!"

Singa tertawa, tapi akhirnya melepaskannya. Beberapa hari kemudian, Singa terperangkap jaring pemburu dan mengaum minta tolong. Tikus mendengar dan datang menggigit jaring hingga putus. Singa pun bebas.

Singa terkejut, "Kau benar, makhluk kecil pun bisa jadi penolong besar." Sejak itu, Singa dan Tikus menjadi sahabat.

Pesan moral: Jangan meremehkan yang kecil, karena semua makhluk punya kekuatan dan perannya masing-masing.


4. Gajah yang Baik Hati

Gajah besar dikenal sebagai hewan yang ramah dan suka menolong. Ia menyiram tanaman yang kekeringan, mengangkat kayu yang menghalangi jalan, dan membantu kura-kura menyeberang sungai. Semua hewan menyukai Gajah.

Suatu hari, Gajah terperosok ke dalam lubang lumpur. Ia mencoba keluar, tapi makin tenggelam. Ia pun memanggil minta tolong. Tak lama, hewan-hewan datang: semut menggali pinggiran lubang, monyet mengikat tali dari akar pohon, dan burung membantu menarik.

Berkat kerja sama mereka, Gajah berhasil keluar. Ia sangat terharu.

"Terima kasih teman-teman. Kebaikan kalian sungguh luar biasa."

Pesan moral: Kebaikan yang kita berikan akan kembali pada kita di saat paling dibutuhkan.


5. Si Rusa dan Bayangannya

Rusa sering mengagumi tanduknya yang besar dan bercabang, tetapi ia membenci kakinya yang kurus. "Tandukku indah, tapi kakiku jelek," keluhnya setiap hari.

Suatu pagi, seekor harimau muncul dan mengejarnya. Rusa langsung berlari secepat kilat, melewati semak dan batu. Kakinya yang kurus ternyata sangat kuat dan cepat. Namun, saat ia mencoba bersembunyi di balik pohon, tanduknya tersangkut ranting. Harimau hampir menangkapnya.

Dengan susah payah, Rusa akhirnya bebas dan lolos. Ia pun sadar, tanduk indahnya hampir membahayakan, sedangkan kaki yang ia benci justru menyelamatkannya.

Pesan moral: Jangan menilai sesuatu hanya dari penampilan. Karena yang tidak menarik pun bisa sangat berguna.


6. Burung Pipit dan Badai

Burung Pipit kecil tinggal di pohon tinggi di pinggir hutan. Ia senang bernyanyi setiap pagi. Suatu hari, langit gelap dan angin bertiup kencang. Badai besar akan datang. Pipit ketakutan, ia belum pernah menghadapi badai sebelumnya.

Pohon tempat tinggalnya berkata lembut, "Peluk aku erat dengan sayapmu. Jangan takut."

Pipit memeluk batang pohon dan bertahan. Angin menderu, hujan turun deras, petir menyambar. Tapi Pipit tidak terlepas. Saat badai usai, Pipit masih hidup, walau bulunya basah.

Ia pun bersyukur dan tahu, keberanian serta percaya pada bantuan bisa menyelamatkan nyawa.

Pesan moral: Dalam keadaan sulit, tetap tenang dan percaya pada perlindungan yang tulus.


7. Kura-Kura yang Sabar

Kura-Kura sering diejek karena jalannya lambat. "Kau tidak akan pernah menang lomba," ejek kelinci. Suatu hari, lomba lari diadakan di hutan. Kura-Kura dan Kelinci ikut serta. Semua yakin Kelinci akan menang.

Saat lomba dimulai, Kelinci langsung melesat jauh ke depan. Tapi karena terlalu percaya diri, ia berhenti dan tidur di bawah pohon.

Kura-Kura terus berjalan perlahan, tidak berhenti. Ia melewati Kelinci yang sedang tidur dan akhirnya mencapai garis finish terlebih dahulu. Semua hewan bersorak.

Kelinci terbangun dan menyesal. Kura-Kura tersenyum, "Lambat bukan berarti tak bisa menang."

Pesan moral: Kesabaran dan ketekunan bisa membawa kita ke garis akhir lebih baik daripada kesombongan.


8. Semut dan Belalang

Saat musim panas tiba, Semut bekerja keras mengumpulkan makanan. Ia menyimpan biji-bijian di dalam sarangnya. Belalang malah bernyanyi dan bermain sepanjang hari. "Untuk apa bekerja di saat menyenangkan?" tanya Belalang.

"Musim dingin akan datang," jawab Semut.

Ketika musim dingin tiba, tanah tertutup salju. Belalang kelaparan dan tak punya tempat berlindung. Ia pergi ke rumah Semut dan memohon bantuan.

Semut teringat bagaimana Belalang dulu malas, tapi ia tetap membagi makanannya. Belalang berterima kasih dan berjanji akan berubah.

Pesan moral: Bekerja keras saat ada kesempatan adalah bekal penting untuk masa depan.


9. Ikan Kecil yang Pemberani

Di sebuah lautan biru, seekor ikan kecil ingin tahu tentang dunia di luar terumbu karang. Teman-temannya berkata, "Di luar sana berbahaya!" Tapi ikan kecil tetap ingin mencoba.

Ia berenang melewati rumput laut, bertemu ubur-ubur bercahaya, dan melihat bangkai kapal tua. Di perjalanan, ia hampir dimakan gurita, tapi berhasil lolos.

Saat kembali, ia menceritakan pengalamannya. Semua ikan mendengarkan dengan kagum. Kini mereka tidak takut lagi mencoba hal baru.

Pesan moral: Keberanian membuka jalan pada pengetahuan dan pengalaman berharga.


10. Bunga yang Suka Membandingkan Diri

Di taman, Bunga Mawar selalu iri pada Bunga Matahari. "Kau tinggi dan selalu menghadap matahari. Aku hanya kecil dan tak terlihat."

Suatu hari, kupu-kupu terbang ke Mawar. "Aku lebih suka nektarmu, harummu menenangkan." Burung kecil pun berteduh di balik daunnya.

Mawar tersenyum, "Ternyata aku juga punya keindahan yang tak dimiliki bunga lain."

Ia tak iri lagi dan tumbuh dengan penuh percaya diri.

Pesan moral: Setiap makhluk punya keistimewaan. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain.

Demikian kumpulan cerita dongeng anak yang menarik dengan pesan moralnya. Semoga bermanfaat. 

(sac/fef)

Read Entire Article
| | | |