Jakarta, CNN Indonesia --
Mi instan sering jadi "penyelamat" saat lapar di tengah malam atau ketika waktu makan terlalu mepet. Rasanya yang gurih, penyajiannya yang cepat, serta harganya yang terjangkau membuat mi instan punya banyak penggemar.
Namun, di balik kepraktisannya, makanan ini kerap dicap tidak sehat karena kandungan kalori dan natriumnya yang tinggi. Dalam satu bungkus mi instan, kadar natrium bisa mencapai lebih dari 800 mg, angka yang cukup tinggi untuk sekali makan.
Jika dikonsumsi berlebihan, natrium dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga gangguan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, bukan berarti Anda harus sepenuhnya menghindarinya. Dengan beberapa modifikasi sederhana, Anda bisa mencoba cara masak mi instan yang sehat agar tetap lezat tanpa mengorbankan gizi.
Berikut lima tips yang bisa Anda terapkan di rumah:
1. Tambahkan sayuran segar
Menambahkan sayuran adalah langkah paling mudah untuk membuat mi instan lebih sehat. Sayuran kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu menjaga daya tahan tubuh.
Jika biasanya mi instan di warung hanya diberi sedikit sawi hijau, Anda bisa menambahkan lebih banyak sayur di rumah. Pilihannya beragam, wortel, daun bawang, seledri, kubis, hingga kacang kapri.
Rebus dulu sayuran keras seperti wortel hingga setengah matang, lalu masukkan mi agar matang bersamaan.
2. Tambahkan sumber protein
Mi instan tidak memiliki kandungan protein yang cukup. Agar lebih bernutrisi, tambahkan sumber protein seperti telur, tahu, udang matang, atau potongan ayam rebus.
Protein penting untuk memperbaiki jaringan tubuh dan membuat perut kenyang lebih lama, sehingga Anda tidak cepat lapar setelah makan.
3. Kurangi bumbu instan, tambah rempah segar
Kandungan natrium dalam bumbu mi instan bisa sangat tinggi. Gunakan setengah saja dari bumbu bawaan, lalu lengkapi rasanya dengan rempah segar seperti bawang putih cincang, jahe, daun ketumbar, atau peterseli.
Anda juga bisa menambahkan sedikit minyak wijen panggang, bubuk cabai, atau santan cair agar cita rasa mi tetap gurih tanpa menambah banyak garam. Selain lebih sehat, aroma dan rasa mi pun jadi lebih segar dan natural.
4. Sajikan dengan makanan kaya probiotik
Untuk mendukung kesehatan pencernaan, sajikan mi instan bersama makanan tinggi probiotik seperti kimchi. Kimchi mengandung bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain sehat, perpaduan mi panas dan kimchi asam pedas juga memberikan sensasi rasa yang unik.
5. Buang air rebusan pertama
Cara memasak juga memengaruhi tingkat kesehatan mi instan. Sebaiknya, setelah mi direbus hingga matang, tiriskan dan buang air rebusannya. Air tersebut dapat mengandung sisa lapisan pengawet dari mi kering.
Gunakan air panas baru untuk membuat kuah atau mencampur bumbu. Langkah sederhana ini membantu mengurangi zat yang tidak diinginkan dan membuat mi lebih aman dikonsumsi.
(tis/tis)


















































