Jakarta, CNN Indonesia --
Jika gejala GERD kumat, rasanya tak main-main. Kamu bisa hindari beberapa kebiasaan pemicu asam lambung naik ini agar tetap nyaman.
Penyakit asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD) disebabkan oleh melemahnya katup esofagus yang terletak di kerongkongan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lemahnya katup rentan membuat asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Akibatnya, berbagai gejala asam lambung terasa.
Sering kali, gejala tersebut menimbulkan rasa tak nyaman seperti panas di dada, sesak napas, sensasi ada yang mengganjal di kerongkongan, hingga nyeri dada. Tak jarang juga gejala ini menimbulkan rasa panik.
Kebiasaan pemicu asam lambung naik
Untuk mencegah rasa panik akibat gejala-gejala di atas, kamu bisa menghindari beberapa kebiasaan berikut, merangkum berbagai sumber.
1. Makan dalam porsi besar
Makan berlebihan bisa membuat katup esofagus melemah. Akibatnya, asam yang diproduksi lambung setelah makan pun kembali naik ke kerongkongan.
Makan dalam porsi besar jadi salah satu kebiasaan pemicu asam lambung naik.
Penderita GERD dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil tapi lebih sering.
2. Langsung rebahan setelah makan
Setelah makan, lambung akan memproduksi asam. Jika kamu langsung berbaring setelah makan, maka asam akan dengan mudah naik ke atas.
Posisi tidur membuat kerongkongan berada sejajar dengan lambung. Akibatnya, asam lambung pun mengalir dengan mudah.
Beri jeda antara waktu makan dan rebahan atau tidur setidak 1-2 jam. Kamu juga bisa menggunakan dua bantal saat tidur untuk mencegah naiknya asam lambung.
3. Begadang
Ilustrasi. Begadang jadi salah satu kebiasaan pemicu asam lambung naik. (Istockphoto/demaerre)
Kebiasaan tidur bisa berpengaruh terhadap sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology menemukan, orang yang kurang tidur lebih mungkin mengalami banyak gejala GERD dibandingkan mereka yang tidur berkualitas.
4. Minum minuman beralkohol
Minuman beralkohol membuat katup esofagus melemah karena berbagai alasan. Jika sudah begitu, bukan tak mungkin asam lambung masuk mengalir ke kerongkongan.
5. Membiarkan stres berlarut-larut
Setiap orang pasti akan mengalami stres dalam hidupnya. Tapi, bukan berarti stres dibiarkan berlarut-larut.
Bukan rahasia lagi, lambung adalah 'otak kedua' bagi tubuh. Karut marut yang terjadi pada otak akan berpengaruh terhadap lambung.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine menemukan, stres jangka panjang dapat memperburuk gangguan lambung. Hal ini juga yang membuat hubungan antara gangguan cemas dan GERD saling terkait satu sama lain tak bisa terpisahkan.
Lakukan aktivitas-aktivitas yang bisa meredam stres seperti meditasi, rileksasi, kongko bersama teman, atau melakukan hobi yang disukai demi mengontrol gejala asam lambung.
6. Pakai baju ketat
Pengidap GERD sangat dianjurkan untuk menghindari baju berukuran ketat. Pakaian ketat membuat perut tertekan dan memicu pelepasan asam lambung.
Saat katup dalam kondisi lemah, bukan tak mungkin asam lambung itu mengalir ke kerongkongan dan menimbulkan gejala.
7. Merokok
Nikotin dalam rokok dapat melemahkan katup esofagus. Asam pun bisa dengan bebas masuk kembali ke kerongkongan.
8. Makan sembarangan
Bukan rahasia lagi, asupan makanan jadi salah satu penyebab asam lambung. Umumnya, penderita GERD dianjurkan untuk menghindari makanan pedas dan asam.
Tapi, sebenarnya masing-masing penderita GERD memiliki sensitivitasnya masing-masing terhadap makanan tertentu. Kenali makanan apa yang bisa memicu asam lambungmu naik, lalu hindari.
Tidak memperhatikan apa yang dimakan jadi salah satu kebiasaan pemicu asam lambung naik.
Jika kamu sudah menghindari berbagai kebiasaan di atas namun asam lambung masih sering naik ke kerongkongan, maka waktunya kamu untuk berkonsultasi dengan dokter.
(asr)


















































