9 Macam Penyakit yang Berhubungan dengan Darah

6 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Darah merupakan salah satu cairan terpenting dalam tubuh manusia. Melalui darah, oksigen, zat makanan, dan hormon diedarkan ke seluruh tubuh agar setiap organ bisa bekerja dengan baik.

Namun, sama seperti bagian tubuh lainnya, darah juga bisa mengalami gangguan atau kelainan. Berikut beberapa penyakit yang berhubungan dengan darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa penyakit tersebut bahkan bisa memengaruhi fungsi organ lain karena darah berperan membawa nutrisi dan oksigen sehingga penting untuk memahami apa saja jenis penyakit yang berhubungan dengan darah.

Simak beberapa penyakit yang berkaitan dengan darah, gejala umum, dan cara menjaga kesehatannya berikut ini yang dihimpun dari berbagai sumber.

Jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan darah

Di dalam darah terdiri dari empat komponen pembentuk darah yaitu plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit (keping darah).

Beberapa penyakit darah dibedakan berdasarkan bagian darah yang terganggu. Dikutip dari IPA Terpadu Jilid 2A, berikut ini contoh dan penjelasannya:

1. Anemia

Anemia adalah penyakit darah yang paling sering dijumpai. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau kadar hemoglobin berada di bawah normal. Akibatnya, jaringan tubuh kekurangan oksigen sehingga penderita merasa lemas, pucat, pusing, dan mudah lelah.

Beberapa penyebab anemia bisa karena kekurangan zat besi atau vitamin B12, perdarahan berkepanjangan (misalnya karena menstruasi berat), serta adanya penyakit kronis yang menghambat pembentukan darah.

2. Anemia aplastik

Berbeda dengan anemia biasa, anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi sel darah baru.

Artinya, baik sel darah merah, putih, maupun trombosit bisa berkurang jumlahnya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, paparan bahan kimia beracun, atau gangguan sistem imun.

3. Anemia sel sabit

Anemia sel sabit disebabkan oleh kelainan genetik yang membuat bentuk sel darah merah menyerupai sabit.

Bentuk yang tidak normal ini menyebabkan sel darah mudah rusak dan sulit mengalir di pembuluh darah. Akibatnya, penderita bisa mengalami nyeri hebat, anemia berat, hingga gangguan organ.

4. Talasemia

Penyakit yang berhubungan dengan darah selanjutnya yaitu talasemia yang juga termasuk penyakit keturunan yang memengaruhi produksi hemoglobin.

Penderita talasemia biasanya tampak pucat, sering lelah, dan pertumbuhannya lebih lambat dibanding anak seusianya.

5. Leukemia

Leukemia dikenal sebagai kanker darah, di mana sumsum tulang memproduksi sel darah putih abnormal secara berlebihan.

Akibatnya, sel darah sehat menjadi berkurang. Penderita leukemia biasanya mudah mengalami infeksi, kelelahan berat, pendarahan, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

6. Limfoma

Limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Sel-sel limfosit tumbuh menjadi tidak terkendali dan mengganggu fungsi darah. Gejala yang sering dialami antara lain pembengkakan kelenjar, demam, hingga penurunan berat badan.

7. Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit keturunan yang membuat darah sulit membeku. Orang dengan hemofilia mudah mengalami pendarahan berkepanjangan meski hanya luka kecil. Hal ini disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan darah.

8. Trombositopenia

Penyakit ini terjadi ketika jumlah trombosit dalam darah menurun drastis. Karena trombosit berperan dalam pembekuan darah, penderita trombositopenia sering mengalami mimisan, gusi berdarah, atau mudah memar.

9. Polisitemia

Kebalikan dari anemia, polisitemia adalah kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah merah. Keadaan ini membuat darah menjadi lebih kental, sirkulasi terganggu, dan risiko pembekuan darah meningkat.

Gejala umum penyakit yang berhubungan dengan darah

Meski jenisnya penyakitnya berbeda-beda, tetapi ada beberapa gejala yang paling umum pada penyakit darah bisa yang dikenali sejak dini, antara lain:

  • Wajah tampak pucat
  • Mudah lelah dan pusing
  • Sering merasa sesak atau lemah
  • Mimisan atau gusi berdarah tanpa sebab
  • Mudah memar meski tidak terbentur keras
  • Infeksi yang sering kambuh
  • Berat badan turun tanpa alasan jelas

Jika gejala-gejala ini muncul secara terus-menerus, sebaiknya lakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pastinya.

Cara menjaga kesehatan sistem peredaran darah

Menjaga kesehatan sistem peredaran darah merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat. Berikut beberapa langkah sederhana untuk menjaga kesehatan darah:

  1. Konsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi, seperti sayur hijau, hati ayam, dan daging merah, serta vitamin B12 dan C.
  2. Rutin berolahraga karena aktivitas fisik membantu melancarkan peredaran darah.
  3. Istirahat yang cukup dan hindari stres berlebih, karena stres bisa mempengaruhi tekanan darah.
  4. Tidak merokok dan batasi kafein untuk menjaga fungsi jantung dan pembuluh darah.
  5. Lakukan pemeriksaan darah secara berkala, terutama jika memiliki riwayat penyakit darah dalam keluarga.

Demikian beberapa penyakit yang berhubungan dengan darah, selain mengenal fungsi darah, penting juga memahami penyakit pada darah agar tahu cara mencegahnya.

(mrs/juh)

Read Entire Article
| | | |