Ancang-ancang Ancaman China, Jepang Perdana Uji Coba Rudal

9 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 25 Jun 2025 11:30 WIB

Jepang untuk pertama kalinya melakukan uji coba rudal permukaan kapal pada Selasa (25/6) sebagai upaya meningkatkan kemampuan militer melawan China. Jepang untuk pertama kalinya melakukan uji coba rudal permukaan kapal pada Selasa (25/6) sebagai upaya meningkatkan kemampuan militer melawan China. (Foto: AFP/HANDOUT)

Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang untuk pertama kalinya melakukan uji coba rudal permukaan kapal pada Selasa (25/6) sebagai upaya meningkatkan kemampuan militer melawan China.

Sekitar 300 personel terlibat dalam latihan ini. Pasukan Bela Diri Darat Jepang (JGSDF) menembakkan satu rudal "Tipe-88" ke perairan pesisir Pasifik dari tempat latihan di pulau utara Hokkaido.

"Latihan tembak langsung domestik seperti ini memberikan kesempatan pelatihan bagi lebih banyak pasukan," kata juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers rutin, Rabu, dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latihan semacam itu, lanjut dia, sangat penting bagi Jeoang untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan mempertahankan pulau-pulau dan wilayah lain.

"Mengingat lingkungan keamanan yang parah saat ini", ungkap Hayashi.

Dia lalu menekankan latihan tersebut tak ditujukan ke negara tertentu. Namun, Jepang sebelumnya menyatakan negara tetangganya, China, sebagai tantangan keamanan terbesar saat mereka terus membangun kapasitas militer.

Akhir tahun ini, Jepang juga dilaporkan berencana mengerahkan rudal jarak jauh termasuk Tomahawk.

Militer Jepang biasanya melakukan latihan rudal permukaan-ke-kapal di pangkalan-pangkalan di Amerika Serikat. Namun, sesi-sesi latihan tersebut mahal karena jumlah personel yang bisa berpartisipasi sering kali terbatas.

Di saat yang sama Jepang sedang dalam proses peningkatan anggaran pertahanan selama beberapa tahun ke standar NATO, yakni sekitar dua persen dari produk domestik bruto (PDB).

Selain itu, Jepang terus memperkuat aliansi militer dengan Amerika Serikat, dan kerap menggelar latihan militer bersama. Dengan demikian, pasukan kedua negara itu lebih lincah dalam menanggapi ancaman seperti invasi China ke Taiwan.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |