Apakah Moril Kata Baku? Ini Penjelasannya seusai Kaidah

2 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kata moril sering kali diucapkan untuk menggambarkan tentang perbuatan atau adab seseorang. Moril memiliki arti berkaitan dengan moral, yakni bantuan yang berupa sokongan batin.

Lantas, moril apakah kata baku? Agar tidak salah dalam penulisan yang sesuai dengan kaidah, simak penjelasan mengenai kata moril apakah kata baku atau bukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah moril kata baku?

Mengutip Buku Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar oleh Dr S Effendi, moril berasal dari bahasa Belanda yaitu moreel. Lalu, kata moril apakah baku?

Secara harfiah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moril merupakan bentuk kata tidak baku dari morel. Jadi, kata baku dari moril adalah morel.

Moril bukanlah kata baku dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang benar. Kata morel sendiri merupakan kata benda yang berkaitan dengan moral.

Dalam KBBI, moral memiliki beberapa arti, yakni:

  • Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya; akhlak, budi pekerti, susila.
  • Kondisi mental yang membuat seseorang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin dan sebagainya; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan.
  • Ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita.

Penyesuaian kata moreel menjadi moril dalam bahasa Indonesia tidak sesuai dengan kaidah ejaan resmi.

Kata moreel seharusnya disesuaikan ejaannya menjadi moral dalam arti antara lain 'bertalian dengan akhlak' seperti pada ungkapan tanggung jawab moral.

Lalu, 'bertalian dengan batin' seperti pada kemenangan moral dan bukan bersifat benda atau uang seperti bantuan moral dan material.

Mengapa moral sering disebut moril?

Ditambahkan Buku Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia oleh Jonter Pandapotan Sitorus, kesalahan dalam pengucapan atau pelafalan bunyi terjadi karena posisi atau keberadaan alat-alat artikulasi dalam lingkungan yang sama atau berdekatan. Maka itu, potensi untuk saling bertukar bunyi akan terjadi ketika memproduksi bunyi.

Artinya, pengucapan pada fonem tertentu yang dapat berbeda-beda bergantung pada lingkungannya atau akibat pengaruh dengan fonem lainnya yang berada di satu lingkungan.

Perubahan suatu bunyi menjadi bunyi lainnya biasa disebut asimilasi. Bunyi tersebut dapat berupa perubahan bunyi dari vokal yang satu ke vokal lainnya. Bahkan, perubahan itu juga bisa terjadi dari konsonan yang satu ke konsonan yang lainnya.

Moril merupakan bentuk dari perubahan vokal. Seharusnya, diucapkan dengan moral. Namun, kata ini mengalami perubahan vokal dari a menjadi i yakni moril dalam bentuk tidak baku.

Contoh penggunaan kata morel dalam kalimat

Untuk lebih memahaminya, berikut beberapa contoh kalimat dengan kata morel:

  • Kemenangan itu dicapai berkat ketangguhan morel prajurit di medan tempur.
  • Dalam situasi sulit itu, dukungan morel dari teman-temannya sangat berarti baginya.
  • Perusahaan perlu memberikan dukungan morel kepada karyawan yang sedang berjuang.
  • Pendidikan agama harus ditanamkan sejak kecil agar morel mereka menjadi kukuh.
  • Pendidikan dan tanggung jawab morel sudah dimulai sejak dini.

Demikian penjelasan kata moril apakah baku atau bukan, disertai contoh kalimat. Jadi, kata baku dari moril adalah morel. Semoga bermanfaat!

(glo/juh)

Read Entire Article
| | | |