CNN Indonesia
Jumat, 18 Jul 2025 19:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bakal segera rapat dengan PT Pertamina (Persero) untuk membahas regulasi impor minyak dan gas (migas) dari Amerika Serikat senilai US$15 miliar atau setara Rp244,28 triliun (asumsi kurs Rp16.285 per dolar AS).
Bahlil memastikan akan ada tiga komoditas energi yang dibeli dari AS yakni LPG, BBM dan minyak mentah (crude).
"Saya belum melakukan rapat teknis dengan Pertamina. Nanti setelah rapat teknis dengan Pertamina baru kami akan menyampaikan," ujar Bahlil dalam bincang media di Kantornya, Jumat (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil memastikan dalam proses impor ini,pemerintah akan menetapkan batas nilai harga yang bisa disepakati dengan AS. Tujuannya agar kedua negara saling menguntungkan.
"Semuanya kami akan hitung sesuai dengan harga keekonomian yang sama, harus saling menguntungkan dan kamu ingin negara kita juga harus mendapatkan harga yang seefisien mungkin," kata dia.
Sebelumnya, VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan telah menekan nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa mitra AS untuk impor minyak mentah.
Kendati, pihaknya membutuhkan regulasi dari pemerintah untuk bisa mengeksekusi impor tersebut agar sesuai dengan atutan yang ada di dalam negeri.
"Untuk melakukan itu (impor energi AS), kami perlu dukungan regulasi dari pemerintah untuk menjustifikasi, untuk melakukan pengadaan dari sana," kata Fadjar dalam bincang bersama media, Kamis (17/7).
Sampai saat ini pemerintah belum merinci volume impor energi yang bakal dibeli dari AS. Begitu juga dengan perusahaan yang sudah meneken MoU dengan PT Pertamina.
(ldy/pta)