Biar Gak Salah Paham, Kenali Apa Itu FWB dan Tips Menjalaninya

1 hour ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Friends with benefits atau FWB adalah istilah yang kerap muncul dalam percakapan, film, hingga media sosial. Namun, sebenarnya apa itu FWB?

Banyak orang yang masih bingung dengan istilah FWB ini karena hubungannya berada di tengah-tengah antara pertemanan dan kedekatan fisik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada dasarnya, memahami hubungan FWB sangat penting sebelum memutuskan apakah jenis hubungan ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi emosional kamu.

Banyak yang menganggap hubungan ini praktis, tetapi tidak sedikit pula yang merasa kebingungan karena batasannya tidak sejelas hubungan romantis pada umumnya.

Melansir dari laman Brides dan berbagai sumber, berikut penjelasan terkait FWB dan risikonya, serta tips menjalani hubungan FWB yang sehat.

Apa itu FWB?

FWB merupakan hubungan antara dua orang yang saling mengenal dan menikmati kedekatan fisik, tapi tanpa adanya komitmen layaknya pasangan romantis.

Dalam hubungan ini, kedua pihak setuju bahwa kedekatan yang terjalin hanyalah sebatas hubungan kasual tanpa ikatan emosional yang mendalam.

Mereka tetap berteman, saling menyukai kebersamaan satu sama lain, tetapi tidak memiliki kewajiban seperti dalam hubungan pacaran.

Tidak ada tuntutan untuk memberi perhatian penuh, tidak ada komitmen jangka panjang, dan tidak ada ekspektasi untuk mengembangkan hubungan menjadi lebih serius.

Semua berjalan berdasarkan kesepakatan, kenyamanan, dan batasan yang telah disetujui.

Apakah FWB cocok untuk Anda?

Meskipun terdengar sederhana, hubungan FWB tidak selalu cocok untuk semua orang. Bagi sebagian individu, konsep tanpa komitmen menjadi pilihan ideal karena memberikan kebebasan dalam menjalani hubungan.

Namun bagi yang lain, hubungan ini justru dapat menimbulkan perasaan tidak aman atau harapan yang tidak terpenuhi.

Beberapa alasan mengapa hubungan FWB cocok untuk sebagian orang:

  • Tidak ingin komitmen karena kesibukan atau fokus pada hal lain.
  • Lebih nyaman dengan hubungan non-monogami atau hubungan terbuka.
  • Pernah memiliki pengalaman buruk di masa lalu, sehingga belum siap membuka diri secara emosional.
  • Identitas orientasi hubungan tertentu, misalnya seseorang aromantis yang tidak tertarik pada hubungan romantis tapi tetap memiliki kebutuhan kedekatan fisik.

Sebaliknya, Anda perlu menghindari hubungan FWB jika:

  • Anda setuju hanya karena itu satu-satunya pilihan yang ditawarkan calon pasangan.
  • Diam-diam berharap hubungan itu berubah menjadi romantis.
  • Anda mudah merasa cemburu atau sulit mengatur batasan emosional.
  • Hubungan ini berpotensi menghalangi Anda dari hubungan jangka panjang yang sebenarnya Anda inginkan.
  • Jika kondisi di atas sesuai dengan Anda, maka FWB mungkin bukan pilihan yang sehat.

Apa risiko hubungan FWB?

Meski dapat memberikan kebebasan, hubungan FWB juga memiliki sejumlah risiko yang harus diperhatikan. Memahami risiko ini merupakan bagian penting dari memahami apa itu FWB secara menyeluruh.

Risiko emosional

  • Salah satu risiko terbesar adalah salah satu pihak mulai memiliki perasaan mendalam, sedangkan yang lain tidak. Ketidakseimbangan ini sering berujung pada rasa sakit, kebingungan, atau konflik.
  • Dalam banyak kasus, ekspektasi kedua pihak tidak lagi selaras seiring berjalannya waktu misalnya seseorang ingin meningkatkan hubungan menjadi romantis, sedangkan yang lain ingin tetap berada dalam hubungan FWB.

Risiko perubahan hubungan pertemanan

  • FWB sering membuat pertemanan menjadi rumit.
  • Jika hubungan berakhir tidak baik, pertemanan bisa rusak atau hilang sepenuhnya.

Risiko terkait kesehatan seksual

  • Tanpa komunikasi yang sehat, seseorang dapat berisiko tertular infeksi menular seksual (IMS).
  • Penggunaan proteksi dan keterbukaan mengenai pasangan lain menjadi hal penting dalam hubungan ini.

Ketidakpastian jangka panjang

  • Banyak penelitian menunjukkan bahwa FWB cenderung bersifat sementara.
  • Hubungan ini jarang bertahan bertahun-tahun dan dapat berakhir tanpa kepastian kapan pun.

Dengan memahami risiko ini, seseorang dapat menilai apakah hubungan FWB merupakan pilihan yang tepat untuk kondisi emosional dan tujuan pribadi mereka.

Tips menjalani hubungan FWB

Setelah memahami apa itu FWB dan mempertimbangkan risikonya, langkah berikutnya adalah mengetahui bagaimana menjalaninya dengan sehat dan aman. Hubungan ini tidak dapat berjalan baik tanpa komunikasi dan batasan yang jelas.

1. Tetapkan aturan dan batasan sejak awal

FWB hanya dapat berjalan lancar jika kedua pihak memahami ekspektasi satu sama lain. Batasan perlu mencakup:

  • Hal apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
  • Apakah hubungan tetap bersifat murni fisik atau bisa disertai aktivitas lain.
  • Batasan interaksi ketika sedang tidak berhubungan secara intim.

Kesepakatan ini dapat mencegah munculnya perasaan atau ekspektasi yang tidak diinginkan di kemudian hari.

2. Komunikasi terbuka dan jujur

Seperti hubungan apa pun, komunikasi adalah kunci. Bicarakan secara jujur mengenai perasaan, kenyamanan, serta perubahan yang mungkin terjadi.

Jika salah satu pihak mulai merasa tidak nyaman atau mulai mengembangkan perasaan, hal tersebut harus dibicarakan secepat mungkin.

Komunikasi juga penting untuk menghindari kesalahpahaman atau sinyal emosional yang tidak sengaja diberikan.

3. Tentukan durasi hubungan

Walau terdengar tidak umum, menentukan durasi kesepakatan dapat membantu kedua belah pihak. Misalnya:

  • Hubungan berjalan sampai salah satu menemukan pasangan serius
  • Hubungan berjalan dalam periode tertentu
  • Hubungan dapat dihentikan kapan saja jika salah satu pihak merasa tidak cocok lagi

Dengan menentukan durasi, Anda dapat menghindari situasi emosional yang rumit.

4. Transparansi mengenai pasangan kasual lain

Dalam FWB, kedua pihak bebas menjalin hubungan dengan orang lain. Namun untuk menjaga kesehatan fisik dan emosional, kesepakatan mengenai hal ini harus dibicarakan sejak awal.

Untuk meminimalkan risiko penyakit menular sekaligus menjaga kenyamanan emosional, penting untuk mendiskusikan:

  • penggunaan proteksi,
  • frekuensi tes kesehatan seksual, dan
  • apakah perlu memberi tahu jika sedang bersama orang lain.

Hubungan FWB bisa menjadi pilihan sehat jika dijalani dengan kesadaran dan kesiapan emosional. Namun jika tidak sesuai dengan kebutuhan atau tujuan hubungan jangka panjang Anda, sebaiknya pertimbangkan kembali sebelum terlibat di dalamnya.

(gas/juh)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |