BNPB Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Imbas Letusan Gunung Lewotobi

7 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak ada korban jiwa akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (17/6) kemarin.

"Kami pastikan untuk erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada hari Selasa kemarin itu tidak menimbulkan dampak korban jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada wartawan, Rabu (18/6).

Abdul menerangkan sejak letusan besar yang terjadi pada 2024 lalu, masyarakat yang tinggal di kawasan peta rawan bencana telah diungsikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia, kurang lebih 450 kepala keluarga (KK) saat ini sudah menempati hunian sementara yang dibangun BPBD, pemda, dan kementerian terkait.

Abdul mengatakan letusan pada Selasa kemarin setidaknya berdampak di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura. Jumlah pengungsi juga bertambah imbas letusan tersebut.

"Ada tambahan pengungsi dan kebutuhan pengungsi ini bisa kita penuhi dengan baik," ujarnya.

Abdul menyebut letusan pada Selasa kemarin menimbulkan hujan abu hingga hujan kerikil. Kata dia, hujan kerikil itu berdampak pada akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sika.

"Ini akan kita upayakan secepat mungkin untuk dibersihkan," ucap dia.

Evakuasi balita

Aparat kepolisian dari Polres Sikka mengevakuasi 14 warga yang terdiri dari empat bayi dan balita, empat ibu menyusui, dua lansia dan empat orang dewasa dari rumah mereka di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang berbatasan dengan Kabupaten Flores Timur akibat terkena hujan debu vulkanik imbas letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

Menurut Kepala Pol Sub Sektor Nebe Polsek Waigete, Polres Sikka, Aiptu Sandriyanto, 14 warga dievakuasi pada Selasa (17/6) karena hujan abu di sekitar perbatasan Kabupaten Sikka dan Flores Timur sudah sangat tebal.

"Evakuasi (warga) dari desa Kringa ke Puskesmas Boganatar Kecamatan Talibura," kata Sandriyanto dihubungi CNNIndonesia.com Rabu (18/6).

Dia menyatakan setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki kemarin, Desa Kringa langsung terkena dampak abu vulkanik.

"Yang kita evakuasi pertama itu anak-anak, bayi dan ibu menyusui karena debu sangat tebal sudah seperti hujan saja ke Puskesmas Boganatar, itu terjadi sekitar 30 menit setelah erupsi," ujarnya.

Disampaikan Sandriyanto hingga Rabu pagi, hujan debu masih turun sehingga pihaknya telah memberi imbauan kepada masyarakat agar menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

(dis/eli/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |