Bos BGN Pastikan Siswa Meninggal di Bandung Barat Bukan Gara-gara MBG

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan kematian seorang siswi SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tidak terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Itu kan sudah dijelaskan dari sana bahwa itu tidak ada hubungan," kata Dadan di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10).

Ia menjelaskan pihaknya sempat menanyakan lebih lanjut kepada keluarga korban. Namun, permintaan otopsi tidak disetujui sehingga penyelidikan penyebab pasti kematian siswi berinisial BR atau Bunga itu diserahkan kepada pemerintah daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin sebenarnya kita bertanya, tapi orang tuanya kan tidak mengizinkan untuk otopsi. Jadi kita serahkan ke pemerintah setempat yang menyampaikan ya," ujarnya.

Terkait mekanisme pertanggungjawaban dan pengawasan program MBG, Dadan menyebut hal tersebut akan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang kini masih disiapkan pemerintah.

"Nah, itu ada di perpres yang sedang akan ditangani. Itu setelah perpres selesai ya," tambahnya.

Sebelumnya, seorang siswi kelas 12 SMKN 1 Cihampelas, Bunga Rahmawati (17), meninggal dunia pada Selasa (30/9) dalam perjalanan menuju RSUD Cililin.

Kematian Bunga sempat dikaitkan dengan insiden keracunan massal MBG yang terjadi di sekolahnya enam hari sebelumnya, tepatnya 24 September.

Namun, berbagai pihak menepis kaitan tersebut. Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB Lia Nurliana menegaskan gejala yang dialami korban muncul jauh di luar batas waktu dugaan keracunan MBG.

"Kejadian meninggalnya pasien bukan akibat konsumsi MBG, karena gejala muncul lebih dari 2x24 jam setelah pasien mengonsumsi makanan tersebut," kata Lia.

Kepala Puskesmas Cihampelas Edah Jubaidah juga menyampaikan hal serupa. Ia menyebut korban sempat bersekolah sehari sebelum wafat, lalu pulang dengan keluhan mual. Kondisinya memburuk keesokan harinya hingga akhirnya meninggal dunia.

Keluarga korban sendiri menolak tawaran otopsi dan menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah. Nanang, paman korban, mengatakan Bunga memang pernah memiliki riwayat sakit maag, meski tidak pernah mengeluh sakit serius sebelumnya.

Dengan demikian, hingga kini penyebab pasti kematian Bunga belum dapat dipastikan.

Namun otoritas kesehatan daerah dan pemerintah pusat sama-sama menekankan bahwa kasus ini tidak berkaitan dengan program MBG yang sedang berjalan di sekolah.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
| | | |