BPJH Dorong UMK Sertifikasi Halal Demi Tingkatkan Daya Saing

7 hours ago 2

IIHF 2025 | CNN Indonesia

Jumat, 20 Jun 2025 13:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mendorong pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) untuk memiliki sertifikasi halal.

Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan (Babe Haikal) menyampaikan bahwa sertifikasi standar kehalalan itu akan meningkatkan daya saing UMK di pasaran, bahkan dapat mengantar menembus pasar ekspor.

"Saya tegaskan, sertifikat halal ini bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga menjadi nilai tambah secara ekonomi yang memperkuat daya saing dan dibutuhkan dalam ekspansi bisnis ke pasar yang lebih luas, termasuk internasional," kata Babe Haikal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, BPJPH menyatakan siap membagikan 10 ribu sertifikat halal gratis kepada pelaku UMK melalui pendampingan resmi dalam ajang Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 20-22 Juni.

Pembagian sertifikat halal gratis itu disebut sebagai wujud dukungan BPJPH terhadap para pelaku UMK halal

Pada ajang ini, ditampilkan berbagai produk halal dari puluhan pelaku usaha besar, menengah, hingga kecil dan mikro yang telah bersertifikat halal.

Sejumlah Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) juga akan hadir, seperti LPH Mutu Harmoni Internasional, LPH LPPOM, LPH ID Survey, serta LPH ESQ. Sementara LP3H yang terkonfirmasi dalam IIHF adalah LP3H ESQ dan LP3H Ikatan Pesantren Indonesia.

Adapun peserta dari luar negeri pun telah mengonfirmasi kehadiran di IIHF 2025, seperti dari Korea Selatan, Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, hingga Malaysia dan India. BPJPH menargetkan 24 ribu pengunjung dalam 3 hari penyelenggaraan.

Menurut Babe Haikal, IIHF 2025 juga diarahkan untuk mempercepat peningkatan peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI), yang secara rutin dilaporkan oleh DinarStandard melalui State of the Global Islamic Economy (SGIE).

"Itulah mengapa kami mengundang dan telah disambut baik para pelaku usaha internasional. Oleh karena itu, sayang jika kesempatan ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pegiat usaha kita untuk memperkenalkan produknya di pasar global dengan memanfaatkan tenant atau booth yang masih tersedia," pungkas Babe Haikal.

(rea/rir)

Read Entire Article
| | | |