Cara Jetour Ambil Langkah Panjang di Indonesia

8 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Jetour optimistis dan menegaskan berkomitmen jangka panjang di Indonesia, meski pada masa awal kehadirannya di dalam negeri baru mengantongi pangsa pasar sebesar 0,1 persen.

Moch Ranggy Radiansyah, Marketing Director Jetour Motor Indonesia (JMI) mengatakan kehadiran Jetour bukan sekadar uji coba, melainkan buah strategi jangka panjang yang telah dirancang sejak awal peluncuran merek ini pada akhir 2024.

"Jetour berkomitmen untuk long term di Indonesia. Kalau kami kilas balik November ketika launching brand, kami bawa road map lima tahun ke depan. Kami tujukan akan bawa apa saja di Indonesia, dan itu sudah menunjukkan kami berkomitmen untuk market," ujar Ranggy ditemui di GIIAS 2025, Rabu (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak memulai penjualan mobil di dalam negeri pada Februari 2025, Jetour baru memperoleh pangsa pasar 0,1 persen hingga Juni dengan catatan penjualan retail 199 unit. Hasil itu membuat Jetour berada di papan bawah atau menempati urutan 33 merek mobil terlaris di Indonesia.

Sedangkan dari sisi wholesales, pencapaian terekam sedikit lebih baik sebab menempati peringkat 31. Namun, pangsa pasar wholesales Jetour tetap sama yaitu 0,1 persen dengan jumlah distribusi 274 unit.

Seluruh angka itu merupakan hasil penjualan dari dua model yaitu Dashing dan X70. Dalam waktu dekat perusahaan berencana menambah lini model kendaraan yaitu SUV T2 serta dua mobil listrik yaitu X50e dan X20e.

Jetour menilai pasar di Indonesia sangat dinamis. Oleh karena itu perusahaan tidak hanya terfokus pada angka, melainkan mereka ingin terus menghadirkan produk yang sesuai keinginan pasar, serta mengembangkan jaringan dealer secara maksimal.

Hingga pertengahan 2025, merek China itu telah membangun 16 dealer dan menargetkan hingga 30 dealer sampai akhir tahun ini.

"Ini akan menentukan target kami tiga sampai lima tahun ke depan. Tapi yang pasti kami berkomitmen di Indonesia," katanya.

Ranggy mengakui pihaknya bakal memanfaatkan celah di mana rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih tergolong rendah, yakni 99/1.000 penduduk.

Dia menambahkan bakal mengutamakan produksi lokal, dengan tujuan memberikan harga menarik dan terjangkau untuk semua kalangan.

"Kami berusaha untuk optimalisasi di supply chain yang nanti output-nya adalah harga yang lebih kompetitif untuk konsumen. Kami juga mengawasi dengan ketat lanskap ekonomi di Indonesia, terutama kerana ada shifting consumer behavior, terus juga tadi rasio kepemilikan kendaraan," ucap dia.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |