CNN Indonesia
Selasa, 17 Jun 2025 17:58 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Israel sempat kerepotan saat Iran meluncurkan serangan balasan bertubi-tubi dalam beberapa hari terakhir.
Mereka berhasil membobol sistem pertahanan udara Negeri Zionis yang terkenal efektif mencegat dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel juga punya pertahanan udara berlapis yang dianggap bisa melindungi mereka dari serangan musuh-musuhnya.
Namun, sejak Israel melancarkan agresi ke Gaza efektivitas sistem pertahanan udara dipertanyakan. Milisi seperti Hizbullah dan Houthi menggempur Negeri Zionis sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap warga Palestina.
Bagaimana cara kerja lapisan sistem pertahanan udara Israel yang dibobol Israel?
Israel punya sistem pertahanan udara yang diklaim efektivitas mencegat roket 90 persen, Iron Dome. Kubah ini dirancang untuk mencegat roket dan artileri jarak pendek dengan jangkauan 70 kilometer.
Iron Dome bekerja dengan cara mendeteksi rudal atau roket yang diluncurkan musuh. Nantinya, alat ini akan menganalisis potensi roket jatuh dan dampaknya.
Jika roket mengancam sistem akan meluncurkan roket pencegat Tamir untuk menghalau atau menghancurkan roket musuh, demikian dikutip dalam grafis yang dibuat ABC News.
Dalam Iron Dome ada sejumlah baterai yang melengkapinya. Setiap baterai memiliki tiga atau empat peluncur dan masing-masing peluncur berisi 20 rudal pencegat.
Meski dikenal canggih, Iran Dome juga bisa kewalahan yakni ketika digempur secara bersamaan dengan volume tinggi.
Analis senior di Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, mengatakan jumlah rudal pencegat Iron Dome terbatas sehingga jika diserbu secara bersamaan ada potensi sistem ini keteteran atau jebol.
"Jadi salah satu cara untuk mengalahkannya adalah dengan membuatnya kewalahan. Dan itu adalah kelemahan dari sistem pertahanan udara mana pun," ujar Davis pada Oktober 2023, dikutip ABC.
Namun, Iron Dome adalah lapisan terbawah pertahanan rudal Israel dan bukan sistem untuk menangkis rudal balistik. Mereka menerapkan skema pertahanan berlapis.
Israel punya sistem pencegat rudal jarak pendek dan menengah yang disebut David's Sling. Cara kerjanya dengan pencegat hit to kill untuk menghalau target sejauh 299 kilometer.
Artinya, saat rudal musuh meluncur yang bekerja keras menangkis peluru kendali ini adalah Davis Sling.
Lapisan pertahanan udara selanjutnya dari sistem anti-rudal Israel adalah Arrow 2 dan Arrow 3. Arrow 2 menggunakan hulu ledak fragmentasi untuk menghancurkan rudal balistik yang masuk di fase terminal atau menukik ke arah target.
Sementara itu, Arrow 3 menggunakan teknologi hit to kill untuk mencegat rudal balistik yang datang di luar angkasa, sebelum rudal itu masuk ke atmosfer saat menuju sasaran.
(isa/bac)