Cerita Rakyat soal Gunung Kuda Lokasi Longsor Maut Galian C Cirebon

1 day ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Tragedi longsor tambang Galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi sebuah peristiwa yang memilukan di ujung Mei 2025.

Belasan orang tewas dan banyak yang terluka akibat peristiwa yang terjadi pada Jumat (30/5). Dalam rekaman video yang beredar di media sosial terlihat detik-detik ketika material tanah dan batu dari ketinggian sekitar 200 meter tiba-tiba runtuh menimbun puluhan pekerja, kendaraan, dan alat berat.

Salah satu pegiat sejarah di wilayah tersebut mengatakan daerah itu disebut Gunung Kuda karena memiliki nilai historis masa lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pegiat sejarah asal Majalengka, Nana Rohmana alias Naro mengatakan kawasan itu menjadi lokasi kuda-kuda pasukan Kesultanan Cirebon dan Demak diistirahatkan ketika akan menyerang Rajagaluh.

"Kenapa disebut Gunung Kuda? Karena dulunya, ketika pasukan Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak akan menyerang Rajagaluh (Kerajaan di Majalengka), mereka sempat beristirahat di sana. Kudanya diikat di gunung itu, makanya disebut Gunung Kuda," kata Naro, Sabtu (31/5) seperti dikutip dari detikJabar.

Dia mengatakan peristiwa itu diperkirakan terjadi pada abad ke-16, atau sekitar tahun 1528-an. Saat itu, Cirebon yang mendapat bantuan dari pasukan Demak berhasil menaklukkan Rajagaluh.

Menurutnya peristiwa itu menjadi salah satu titik penting dalam sejarah penyebaran kekuasaan Kesultanan Cirebon di wilayah Jawa Barat.

"Saat itu terjadi peperangan antara Cirebon yang dibantu oleh pasukan Demak melawan Rajagaluh. Dan saat itu memang Rajagaluh kalah luluh-lantah oleh pasukan Cirebon dan Demak. Perang tersebut terjadi sekitar abad 16, tahun 1528-an," ujar Naro.

Bukan cuma sejarah kerajaan di masa lalu, Gunung Kuda juga menyimpan kekayaan geologi yang menarik. Naro mengatakan pada masa kolonial Belanda, gunung ini pernah diteliti seorang dokter asal Belanda bernama Von Koenigswald.

Di lokasi yang jauh dari lautan, kata Naro, Von Koenigswald justru menemukan banyak fosil laut.

"Setelah kunjungan ke pabrik gula di Parungjaya, Leuwimunding, dokter Belanda itu main ke Gunung Kuda. Di sana, dia menemukan banyak fosil laut," jelas Naro.

Fosil-fosil tersebut tersebar di berbagai titik Gunung Kuda. Hal itu pula yang kemudian menjadikan lokasi itu disebut pula sebagai 'lumbung fosil'. Koenigswald meyakini batuan di gunung ini berasal dari dasar laut jutaan tahun silam.

"Tak heran, jika material batu di sana mengandung unsur kapur dan terasa lebih halus dibanding batuan pegunungan biasa," ucap Naro.

Sebagai informasi, Gunung Kuda merupakan bagian dari gugusan Gunung Koromong.

Gugusan pegunungan itu terdiri dari sejumlah gunung kecil seperti Gunung Bendera, Gunung Kerud, dan Gunung Goong.

Adapun nama Koromong merujuk pada bentuknya yang menyerupai alat musik gong kecil, bagian dari gamelan.

"Makanya, gunung-gunung kecil di sini disebut gugusan Gunung Koromong. Kenapa disebut Gunung Koromong, karena bentuknya seperti seperangkat alat musik," kata Naro.

Sementara itu,Tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan satu korban tertimbun dalam insiden longsor Galian C Gunung Kuda, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (1/6).

Korban tewas yang ditemukan itu beridentitas Nalu Sanjaya. Dengan demikian, jumlah korban tewas tertimbun longsor yang terjadi pada Jumat (30/5) yang telah ditemukan mencapai 18 hingga berita ini ditulis pada Minggu siang.

"Untuk pencarian hari ketiga ini, Alhamdulillah kita pada pukul 10.41 tadi menyatakan telah menemukan satu lagi jenazah atas nama Nalu Sanjaya," ungkap Komandan Distrik Militer 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, kepada wartawan.

Dengan ditemukannya satu korban kembali, Yusron mengatakan saat ini masih melakukan pencarian terhadap tujuh korban lainnya, yang masih tertimbun material longsoran.

"Semula jenazah kan ada 17, tambah satu jadi totalnya ada 18. Sedangkan dari target yang belum ditemukan kemarin ada 8, sehingga berkurang satu jadi 7. Diperkirakan masih ada 7 lagi yang masih tertimbun berdasarkan laporan dari masyarakat," katanya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |