Jakarta, CNN Indonesia --
Sampah adalah sisa dari suatu barang atau produk yang sudah tidak digunakan lagi. Secara umum, sampah terbagi menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Baik sampah organik maupun anorganik, keduanya bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai bila dikelola dengan benar. Dengan memilah dan mengolah sampah dari rumah, kita bisa ikut menjaga lingkungan sekaligus menambah nilai ekonomi dari hal yang sebelumnya dianggap tak berguna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup seperti tumbuhan atau hewan yang mudah terurai secara alami tanpa campur tangan manusia.
Karena bisa terurai dengan cepat, jenis sampah ini dikenal sebagai sampah ramah lingkungan.
Namun, jika tidak dikelola dengan benar, sampah organik bisa menyebabkan bau tak sedap dan menjadi sumber penyakit, terutama karena proses pembusukannya yang cepat.
Pengertian sampah anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai secara alami karena berasal dari bahan-bahan buatan atau hasil olahan industri seperti plastik, kaca, dan logam.
Bila dibuang sembarangan dan tertimbun di tanah, sampah ini bisa menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama pencemaran tanah karena proses penguraian yang sangat lama.
Jenis dan contoh sampah organik
Sampah organik dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kandungan airnya, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.
1. Sampah organik basah
Sampah jenis ini memiliki kadar air tinggi sehingga cepat membusuk dan menghasilkan bau tak sedap.
Contoh sampah organik basah:
- Sisa sayuran
- Buah busuk
- Kulit buah seperti kulit pisang atau mangga
- Kulit bawang
2. Sampah organik kering
Sampah ini memiliki kadar air yang rendah dan biasanya berasal dari bagian tumbuhan yang sudah mati atau kering.
Contoh sampah organik kering:
- Daun-daunan kering
- Ranting pohon
- Potongan kayu
- Contoh Sampah Organik Secara Umum:
- Nasi sisa
- Kulit buah
- Buah dan sayuran busuk
- Ampas teh atau kopi
- Bangkai hewan
- Kotoran hewan atau manusia
Jenis dan contoh sampah anorganik
Sampah anorganik terdiri dari bahan-bahan buatan yang tidak bisa terurai secara alami dalam waktu singkat.
Contoh sampah anorganik:
- Plastik dan kresek
- Botol atau kaleng minuman
- Ban bekas
- Besi dan kabel
- Kaca
- Barang elektronik rusak
- Bohlam lampu
Meskipun sulit terurai, banyak sampah anorganik yang masih bisa dimanfaatkan kembali dengan cara daur ulang.
Manfaat sampah organik
Sampah organik memiliki banyak manfaat jika dikelola dengan baik. Selain ramah lingkungan, pengelolaan yang tepat juga dapat memberikan nilai ekonomi.
1. Dijadikan kompos atau pupuk organik
Sampah organik seperti sisa buah dan sayur dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanah.
2. Bahan tambahan pakan ternak
Sampah seperti sisa sayur dapat dijadikan pakan untuk hewan ternak seperti kambing, sapi, bahkan diolah menjadi pelet untuk ayam dan ikan.
3. Diubah menjadi biogas dan sumber listrik
Sampah organik seperti kotoran hewan, limbah tahu-tempe, atau sisa makanan dapat digunakan untuk memproduksi biogas. Bahkan, biogas ini bisa diubah menjadi sumber energi listrik.
Manfaat sampah anorganik
Meskipun tidak bisa terurai, sampah anorganik tetap bisa dimanfaatkan jika dikelola dengan kreativitas, terutama sebagai kerajinan tangan.
Contoh manfaat sampah anorganik:
- Plastik bekas bisa dibuat menjadi tas, taplak meja, atau pernak-pernik.
- Kaleng bekas dapat didaur ulang menjadi pot bunga atau wadah serbaguna.
- Kaca atau logam bisa diolah kembali menjadi bahan bangunan atau dekorasi.
Itulah pengertian sampah organik dan sampah anorganik beserta cara memanfaatkannya.
(asp/fef)