CNN Indonesia
Senin, 26 Mei 2025 06:54 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prabowo Subianto akan menggelontorkan 6 paket bantuan atau insentif bagi masyarakat Indonesia pada 5 Juni 2025 mendatang.
Rencana ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat dengan sejumlah kementerian yang berada di bawah komandonya akhir pekan lalu.
Gelontoran bantuan tersebut diberikan demi menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia agar bisa tetap bertahan di kisaran 5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua (2025). Jadi, momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program. Nah, ini beberapa program yang disiapkan tentunya untuk mendorong pertumbuhan melalui apa yang bisa ditingkatkan melalui konsumsi," tuturnya dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan di Jakarta Sabtu (24/5) kemarin.
Berikut daftar lengkap 6 paket bantuan itu;
1. Diskon transportasi
Diskon ini berlaku untuk moda angkutan laut, kereta api, sampai pesawat. Pemberian diskon berlaku selama masa libur sekolah, yakni Juni 2025 dan Juli 2025.
2. Potongan tarif tol
Potongan tarif ini ditargetkan menyasar 110 juta pengendara.
3. Diskon tarif listrik
Diskon tarif diberikan sebanyak 50 persen dari tarif normal. Diskon diberikan selama Juni 2025-Juli 2025 untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.
4. Tambahan alokasi bantuan sosial
Tambahan diberikan dalam bentuk kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
5. Bantuan subsidi upah (BSU)
Bantuan ini seperti yang pernah disalurkan pada masa pandemi covid-19. Ini berlaku untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta.
"Pemberian (bantuan) subsidi upah seperti (masa) covid. Besarannya lebih kecil (dari Rp600 ribu)," beber sang menko.
Pada 2022 lalu, BSU yang diberikan adalah Rp600 ribu untuk para buruh yang memenuhi syarat. Bantuan ini dibagikan satu kali saja kepada para penerima.
6. Perpanjangan program diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK)
Bantuan diberikan bagi buruh di sektor padat karya.
Bantuan ini dianggap sebagai langkah krusial untuk mengerek konsumsi masyarakat. Mengingat, ekonomi Indonesia di kuartal lalu cuma mampu tumbuh 4,87 persen.
(skt/agt)