Demul: Butuh Rp8 T Bebaskan Wilayah Sungai Jabar Penyebab DKI Banjir

5 hours ago 4

yoa | CNN Indonesia

Selasa, 17 Jun 2025 23:00 WIB

Dedi Mulyadi mengaku butuh Rp8 triliun untuk membebaskan bangunan di daerah aliran sungai Jawa Barat yang jadi sebab banjir Jakarta-Bekasi. Dedi Mulyadi ungkap rencana pembebasan bangunan di DAS Jawa Barat untuk atasi banjir. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan butuh anggaran sekitar Rp8 triliun untuk membebaskan bangunan-bangunan yang berdiri di daerah aliran sungai (DAS) di Jawa Barat.

Berdasar data yang dimilikinya, Dedi menyebut bangunan-bangunan yang berdiri di DAS memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) karena terjadi perubahan peruntukan lahan.

"Daerah aliran sungai yang menyebabkan banjir, baik di Jakarta, Bekasi, dan Karawang yaitu berubahnya peruntukan lahan, seluruh daerah aliran sungai itu berdasarkan data yang saya miliki, itu sudah berisi rumah, perumahan, ber-IMB, bersertifikat," kata Dedi dalam Rapat Gubernur Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) di Jakarta, Selasa (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ditotalkan penggantian kalau ada penggantiannya itu memerlukan Rp8 triliun," imbuh dia.

Namun, Dedi saat ini enggan membicarakan soal penggantian untuk pembebasan. Ia hanya menyebut siapapun yang membangun rumah di daerah aliran sungai telah melakukan pelanggaran berat.

Dedi juga menyinggung soal fenomena masyarakat rentan miskin yang mendirikan bangunan di bantaran sungai. Ia mengaku akan memindahkan masyarakat-masyarakat tersebut ke rumah-rumah yang disiapkan Pemprov Jabar.

"Sehingga ini saya sinergikan dengan program perumahan bagi rakyat miskin yang saya siapkan, sehingga mereka saya angkat kemudian nanti saya pindahkan ke rumah-rumah itu, dan itu juga kita memerlukan waktu saya targetkan tahun depan sudah selesai," kata Dedi.

Dedi mengatakan para wali kota dan bupati butuh keberanian untuk membongkar rumah warga yang berada di bantaran agar normalisasi sungai bisa dilakukan.

"Kalau tidak punya keberanian, tidak bisa bongkar satu rumah pun, dan itu kita harus melawan arus publik. Tetapi secara kebetulan, arus publiknya hari ini memberikan dukungan yang penuh pada negara untuk mengembalikan kembali normalisasi sungai," katanya.

(dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |