Jakarta, CNN Indonesia --
Polsek Pancoran masih menunggu hasil otopsi dan tes DNA dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mengidentifikasi jenazah pria yang ditemukan di aliran Kali Ciliwung beberapa waktu lalu.
Jenazah yang kondisinya sudah rusak parah itu sempat dikaitkan dengan dugaan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Dalam Negeri. Namun, hingga kini belum ada kepastian soal identitas korban.
Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menjelaskan, proses identifikasi masih berjalan dan polisi belum menerima laporan dari pihak keluarga yang mengonfirmasi identitas jenazah tersebut.
"Informasi yang menyebutkan bahwa korban adalah ASN itu kami dapat dari pihak luar, bukan dari laporan resmi keluarga. Sampai saat ini, belum ada keluarga yang datang ke Polsek Pancoran untuk menyatakan korban adalah kerabatnya," ujar Mansur dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV Minggu (13/7/2025).
Menurutnya, proses otopsi jenazah saat ini masih dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kondisi tubuh korban yang sudah rusak akibat lama terendam air menyulitkan tim forensik dalam melakukan identifikasi.
"Kondisi jasad sudah mengalami banyak perubahan karena terendam air cukup lama. Beberapa bagian tubuh, terutama kepala, juga tidak utuh lagi, sehingga identifikasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati," ujarnya.
Meski demikian, polisi telah mencatat beberapa ciri fisik pada tubuh korban, di antaranya terdapat tahi lalat di bawah tangan. Namun, ciri ini belum cukup untuk memastikan identitas korban.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan secara jelas di tubuh jenazah. Namun, beberapa luka yang ada kemungkinan disebabkan oleh benturan benda keras saat tubuh terbawa arus sungai.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada unsur kekerasan atau tidak, karena kondisi jenazah yang rusak bisa saja akibat benturan di sungai, bukan karena penganiayaan," ujarnya.
Saat ini, proses penyelidikan masih terus berjalan. Polisi berharap hasil tes DNA dari Rumah Sakit Polri dapat segera keluar agar identitas korban dapat dipastikan.
"Kami mohon kepada masyarakat, terutama keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, untuk segera melapor agar proses identifikasi bisa lebih cepat," ujar Mansur.
Sebelumnya, warga menemukan mayat tanpa kepala diduga berjenis kelamin laki-laki di Kali Ciliwung di Jalan Rawajati Timur III, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (9/7).
Mayat pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang memancing di pinggir Kali Ciliwung. Polisi menduga mayat tanpa kepala itu kondisinya rusak karena diduga dimakan binatang seperti biawak.
(fdl/wis)